Musrenbang dan Visi Pembangunan Menuju Masa Depan Sabang
Infoaceh.net, Sabang — Sabang, kota yang berada di ujung barat Indonesia, kembali menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk merancang arah pembangunan di tahun 2026.
Dalam forum yang penuh gagasan dan aspirasi ini, Ketua DPRK Sabang Magdalaina, menyampaikan pokok-pokok pemikiran yang diharapkan menjadi landasan bagi perencanaan pembangunan ke depan.
Dengan mengacu pada Pasal 78 dan Pasal 15 Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, Magdalaina menekankan pentingnya keterlibatan DPRK dalam penyusunan rancangan awal RKPD Tahun Anggaran 2025 serta RPJPD Tahun 2025–2045. Hal ini, menurutnya, bertujuan agar pembangunan yang direncanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi riil masyarakat Sabang.
“Semoga apa yang kami sampaikan dapat menjadi bahan perumusan yang selaras dengan pencapaian sasaran pembangunan. Nantinya, hal ini akan menjadi dasar penyusunan dokumen pembangunan yang lebih komprehensif,” tutur Magdalaina, Jum’at (28/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, DPRK Sabang menyoroti beberapa isu utama yang menjadi fokus utama pembangunan, antara lain yakni soal Penguatan sektor unggulan dalam penanganan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.
Selanjutnya terkait dengan Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk perhatian khusus terhadap penanganan stunting dan kemudian Pengembangan pusat ekonomi masyarakat melalui program ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Menurutnya, pembangunan di Sabang harus berorientasi pada isu-isu strategis yang relevan dengan potensi daerah, terutama dalam sektor pariwisata, kelautan, dan ketahanan pangan. Menurutnya, ketiga sektor ini menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sabang yang lebih mandiri dan berdaya saing.
Wadah Aspirasi dan Kolaborasi
Tak sekadar menjadi agenda tahunan, Musrenbang di Sabang diharapkan mampu menjadi forum yang inklusif dan partisipatif.
Magdalaina menekankan pentingnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, DPRK, tokoh masyarakat, hingga organisasi masyarakat sipil.
“Musrenbang harus menjadi ruang terbuka bagi semua pihak untuk menyampaikan aspirasi dan usulannya. Hasil dari Musrenbang ini harus diimplementasikan dengan baik dan transparan,” tegas Magdalaina.
Lebih dari sekadar formalitas, Musrenbang di Sabang harus mampu melahirkan kebijakan pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kesejahteraan sosial.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, DPRK, dan masyarakat, Sabang diharapkan dapat terus melangkah maju menuju pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
DPRK memiliki peran strategis dalam mengawasi dan mengawal pelaksanaan kebijakan pembangunan. Bukan hanya berperan dalam penyusunan regulasi, tetapi juga dalam memastikan bahwa implementasi program benar-benar berjalan sesuai dengan rencana.
“Kami juga mendorong keterlibatan masyarakat agar aspirasi mereka dapat terealisasi dengan baik,” ucap Politisi Partai Aceh itu.
Namun, ada tantangan bagaimana meningkatkan daya saing ekonomi lokal. Sabang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan kelautan, tetapi kami perlu memastikan bahwa masyarakat benar-benar mendapatkan manfaat dari perkembangan ini.
Selain itu, infrastruktur juga masih menjadi perhatian utama, terutama dalam hal transportasi dan aksesibilitas.
Potensi yang Harus Dimaksimalkan
Sebagai daerah yang dikenal dengan keindahan alamnya, Sabang memiliki daya tarik luar biasa bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Pulau Weh, yang menjadi bagian dari Sabang, menawarkan panorama bawah laut yang menakjubkan serta pantai-pantai eksotis yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Namun, untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai motor utama perekonomian, diperlukan berbagai langkah strategis, seperti Peningkatan infrastruktur wisata, termasuk akses jalan dan transportasi laut yang lebih baik.
“Pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha pariwisata local dan Penguatan promosi wisata Sabang di tingkat nasional dan internasional penting dilakukan. Dimana harapan kita Pariwisata harus dikelola dengan pendekatan berkelanjutan. Jangan sampai kita mengorbankan kelestarian alam demi kepentingan ekonomi jangka pendek,” ujar Magdalaina.