Perjuangan Athaya, Alumni MAN 3 Banda Aceh Kini Jadi PNS Jalur Disabilitas di Kejati Aceh
SETIAP pagi beberapa tahun lalu, di depan gerbang madrasah MAN 3 Banda Aceh, ada pemandangan yang sama. Sepasang orang tua dengan penuh kesabaran mengantar anak mereka yang menggunakan kursi roda.
Anak itu tersenyum lebar, matanya berbinar penuh semangat. Dialah Athaya–nama yang ternyata bukan sekadar rangkaian huruf biasa. Nama yang menjadi doa.
“Athaya” dalam bahasa Arab berarti anugerah atau pemberian Tuhan. Dan sungguh, orang tuanya penuh pertimbangan saat memilih nama itu.
Athaya terlahir dengan keterbatasan fisik, tapi justru dari situlah keajaiban bermula.
Bagi kebanyakan orang, memiliki anak dengan kebutuhan khusus mungkin terasa seperti ujian.
Tapi bagi orang tua Athaya, dia adalah hadiah terindah–sebuah amanah yang mereka jalani dengan penuh cinta dan kesadaran.
Perjuangan yang Tak Kenal Lelah
Bayangkan, setiap hari, tanpa pernah mengeluh, orang tuanya mengantarnya ke sekolah, mereka memastikan Athaya bisa mengakses pendidikan yang sama seperti anak lainnya, saat teman-temannya bermain lari-larian, Athaya mungkin hanya bisa menonton, tapi dia tak pernah kehilangan senyumnya.
Dan lihatlah sekarang, lulus Madrasah Aliyah dengan prestasi membanggakan, berhasil menyelesaikan kuliah di bidang IT, lolos seleksi ketat formasi disabilitas Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh.
Senyuman yang Mengalahkan Segala Batas
Yang paling mengesankan dari Athaya bukanlah pencapaiannya, tapi caranya menjalani hidup. Di tengah keterbatasannya, dia memilih selalu tersenyum.
Bukan senyum palsu, tapi senyum tulus yang seolah berkata: “Lihatlah, aku bisa melewati semua ini. Aku bersyukur. Aku kuat.”
Pelajaran Hidup dari Sebuah Nama
Kisah Athaya mengajarkan kita bahwa Nlnama adalah doa–dan ketika diiringi dengan keyakinan, doa itu bisa menjadi nyata
Keluarga adalah kekuatan terbesar–dukungan orang tua bisa mengubah keterbatasan menjadi kelebihan
Kesuksesan sejati diukur dari seberapa besar kita bisa bangkit, bukan dari seberapa mudah jalan kita
Kini, setiap kali seragam ASN-nya dikenakan, Athaya bukan hanya membuktikan bahwa disabilitas bukan penghalang.