Sabang Pesona dari Ufuk Barat Nusantara, Telah Disinggahi Puluhan Kapal Pesiar
Di ujung barat Nusantara, Sabang berdiri gagah bak permata yang semakin bersinar di mata dunia. Bukan sekadar titik nol kilometer Indonesia, kota ini adalah gerbang menuju lanskap magis yang seolah ditenun dari lautan biru, langit yang luas, dan desir angin yang membawa kisah-kisah abadi.
Setiap jengkal tanahnya menyimpan cerita, setiap ombak yang berkejaran mengisyaratkan sebuah panggilan datang dan jatuh cintalah. Sehingga Sabang “sejati” memiliki arti (setiap jengkal tanah adalah keindahan)
Sabang bukan sekadar tempat persinggahan. Ia adalah pengalaman yang merasuk ke dalam sanubari. Setiap kapal pesiar yang menjejakkan jangkar di pelabuhan ini membawa serta ratusan bahkan ribuan jiwa yang haus akan keindahan.
Sebagai wilayah terluar dari NKRI dan menjadi batas negara, sudah selayaknya negara hadir secara langsung untuk memastikan Sabang benar-benar di poles menjadi etalase negeri.
Sejak tahun 2015 hingga 2025, sebanyak 49 kapal pesiar telah merapat, membawa 26.170 penumpang dan 17.627 kru dari berbagai penjuru dunia. Nama-nama besar dalam dunia maritim seperti Bahamas, Malta, Britania, dan Kepulauan Marshall telah mengukir jejak mereka di lautan Sabang.
Kedatangan mereka bukan sekadar angka, melainkan bukti bahwa Sabang kian teguh menegaskan dirinya sebagai destinasi wisata bertaraf internasional.
Setiap langkah para wisatawan yang menapaki dermaga langsung disambut dengan gemulai tarian Aceh yang memukau, alunan musik tradisional yang menghentak jiwa, serta senyum ramah masyarakat yang sehangat mentari pagi.
Namun, pesona Sabang tidak berhenti di situ. Kota ini menawarkan harmoni unik perpaduan antara keindahan maritim, warisan sejarah, wisata religi, serta seni dan budaya yang lekat dengan tradisi.
Pantai Iboih yang memesona, Benteng Jepang yang menyimpan kisah masa lalu, hingga wisata selam yang membuka jendela ke dunia bawah laut yang menakjubkan semua berpadu menciptakan simfoni keindahan yang tak terlupakan.
Sabang, Permata yang Terus Ditempa
Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Iskandar Zulkarnaen menegaskan, tidak semua pelabuhan di Indonesia memiliki kehormatan disinggahi kapal pesiar.