​Seekor Bayi Gajah Ditemukan Mati Membusuk di Perkebunan Sawit Aceh Timur

Seekor bayi gajah ditemukan mati di wilayah HGU PT Atakana, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur

ACEH TIMUR — Seekor bayi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati membusuk di kawasan perkebunan wilayah HGU PT. Atakana, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh awalnya mendapat informasi pada hari Rabu tanggal 12 Juli 2023 dari masyarakat terkait kematian seekor bayi gajah Sumatera tersebut.

Bangkai bayi gajah tersebut ditemukan sudah dalam keadaan membusuk.

Menindaklanjuti informasi tersebut pada tanggal 13 Juli 2023, Tim BKSDA Aceh yang terdiri dari Polhut BKSDA Aceh, dokter hewan BKSDA Aceh, Resort Langsa, CRU Serbajadi bersama dengan Inafis Satreskrim Polres Aceh Timur, Sat Tipidter Reskrim Polres Aceh Timur, Polsek Ranto Peureulak serta FKL menuju ke lokasi untuk melakukan bedah bangkai dan olah TKP terhadap penemuan bangkai bayi gajah tersebut.

Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza SHut mengatakan, dari hasil olah TKP di sekitar lokasi kematian gajah, tim tidak menemukan benda tajam dan benda mencurigakan lainnya atau alat yang diduga penyebab kematian gajah.

“Sedangkan dari hasil nekropsi yang dilakukan oleh tim dokter hewan BKSDA Aceh diperoleh hasil bahwa kondisi bangkai gajah sudah mengalami autolysis (pembusukan),” kata Gunawan, Jum’at (15/7).

Diketahui, beberapa bagian organ dalam gajah telah dimakan oleh binatang lain. Dari hasil nekropsi, bayi gajah berjenis kelamin betina, memiliki tinggi bahu 57 cm, lingkar dada 88 cm, dan berat sekitar 44 kg. “Dari ukuran dan berat diketahui bayi gajah dalam kondisi premature dan cacat pada bagian kepala (tidak terbentuk tempurung kepala).

Berdasarkan hasil nekropsi yang dilakukan secara makroskopis tersebut, dugaan sementara bahwa kematian bayi gajah karena keguguran (abortus),” ujarnya.

Namun demikian guna mengetahui kepastian penyebab kematiannya, sampel organ ginjal diambil untuk pemeriksaan laboratoris (toxikologi).

Selanjutnya BKSDA Aceh akan terus berkoordinasi dengan Polres Aceh Timur terkait dengan kematian bayi gajah sambil menunggu hasil laboratorium keluar. (IA)

Tutup