Tingginya Laka Lantas Usia Produktif Penyebab Kemiskinan Baru di Aceh

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. Tingginya angka Laka Lantas menjadi salah satu penyebab kemiskinan baru di Aceh

Banda Aceh — Tingginya angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) menjadi salah satu penyebab kemiskinan baru di Aceh.

Karena korban kecelakaan tersebut didominasi masyarakat usia produktif yang menjadi tulang punggung keluarga.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat menjadi salah satu pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) Kontribusi dan Sinergitas Masyarakat Transportasi dalam Pembangunan Provinsi Aceh yang diselenggarakan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Aceh di aula Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Kamis, 4 Januari 2024.

Selain Kadishub Aceh, sejumlah pembicara turut menyampaikan paparannya dalam FGD tersebut, seperti Ketua MTI Wilayah Aceh, akademisi FT-USK dan perwakilan Ditlantas Polda Aceh.

FGD yang digelar di Balee Keurukon tersebut turut dihadiri sejumlah pemangku kebijakan terkait transportasi di Aceh, seperti Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Aceh, PT Jasa Raharja Aceh, Dinas Perhubungan Banda Aceh, dan sejumlah akademisi dari perguruan tinggi di Aceh.

Teuku Faisal berharap MTI Wilayah Aceh bisa berperan lebih maksimal dalam mewarnai kebijakan sektor transportasi di Aceh.

“Bila MTI Aceh bisa berperan lebih baik lagi, tentu akan ada perspektif baru yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih akurat,” sebutnya.

Harapan itu, menurut Teuku Faisal, sangat mungkin terealisasi karena MTI Aceh berisikan para pemangku kepentingan yang memahami betul permasalahan transportasi di Aceh.

Teuku Faisal juga mengusulkan s

struktur kepengurusan MTI Wilayah Aceh ke depan bisa lebih komprehensif dengan melibatkan para profesional, perwakilan masyarakat pengguna jasa dan akademisi dari berbagai disiplin ilmu untuk memperoleh masukan penting terkait kebijakan maupun permasalahan yang sedang mengemuka.

“Bicara transportasi tidak melulu tentang teknis transportasi secara sempit. Bahkan ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, hukum dan lainnya juga perlu dilibatkan untuk memperoleh masukan-masukan yang lebih luas,” ujarnya.

710 Orang Tewas Akibat Laka Lantas di Aceh Tahun 2023

Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh mencatat, 710 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Aceh pada tahun 2023. Jumlah ini naik 5 persen dibandingkan dengan tahun 2022, sebanyak 677 orang.

“Total kasus yang kita tangani juga meningkat 9 persen. Tahun lalu sekitar 3.495 kasus, sekarang 3.528 kasus,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Jumat, 29 Desember 2023.

Iqbal menyebutkan, di antara banyaknya kasus laka lantas, korban luka berat menurun sebanyak 246 jiwa atau berkurang 9 persen dibandingkan 2022 sebanyak 271 kasus. Sedangkan korban luka ringan 5.207 jiwa, tahun lalu 5.233.

Iqbal mengatakan total kerugian material akibat laka lantas sepanjang tahun ini mencapai Rp10,7 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 2,1 miliar dari tahun lalu sebesar Rp 8,6 miliar.

“Untuk angka laka lantas tertinggi terjadi di Banda Aceh, yaitu 683 kasus. Kemudian disusul Bireuen sebanyak 483 kasus dan Aceh Timur 424 kasus serta Pidie sebanyak 211 kasus,” sebutnya.

Di samping itu, Iqbal menyebutkan korban laka lantas terbanyak dari kalangan pelajar sebanyak 1.663 kasus. Kemudian karyawan swasta 892 kasus, mahasiswa 745, petani 630 kasus, PNS 323 kasus, dan pedagang 97 kasus. Lalu, buruh 83 kasus, pengemudi 75 kasus, Polri 35 kasus, serta TNI 35 kasus.

“Korban yang dominan terlibat laka lantas pada usia 16-30 tahun sebanyak 2.198 jiwa,” sebutnya.

Kepatuhan pengendara lalu lintas di jalan yang masih cukup rendah menjadi faktor utama penyebab fatalitas kecelakaan di Aceh

“Pengendara agar berhati-hati dalam perjalanan. Sebelumnya bepergian, agar dicek kendaraan. Kemudian gunakan helm saat mengendarai kendaraan roda dua, dan menerapkan etika saling menghargai antar sesama pengguna jalan, jangan melawan arus, jangan berbonceng tiga, dan patuhi rambu lalu lintas,” imbau Iqbal

Iqbal juga mengatakan, Polantas Polda Aceh dan jajaran dengan bersinergi dengan stakeholder terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menurunkan angka fatalitas di jalan raya. (IA)

 

Tutup