ACEH UTARA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara mencatat ada 24.332 orang mengungsi dan 1.111 rumah terendam banjir di wilayah kabupaten itu.
Banjir yang terjadi sejak Kamis (30/12) itu belum surut hingga Senin (3/1) sore.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Aceh Utara Murzani, mengatakan banjir terjadi menyusul hujan deras di kawasan itu Kamis lalu sehingga membuat tiga sungai besar di sana meluap.
“Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureuto, dan Krueng Pirak meluap mengakibatkan jebolnya tanggul sungai sehingga merendam pemukiman penduduk sekitar aliran sungai,” katanya, Senin (3/1), seperti dilansir dari Kumparan.
Murzani menyebutkan banjir melanda 14 kecamatan: Kecamatan Dewantara, Sawang, Banda Baro, Cot Girek, Matangkuli, Lhoksukon, Pirak Timu, Tanah Luas, Samudera, Langkahan, Kuta Makmur, Geureudong Pase, Syamtalira Arun, dan Paya Bakong.
Selain merendam rumah dan mengakibatkan puluhan ribu orang mengungsi, banjir di Aceh Utara juga membuat seorang anak meninggal.
Teuku Muhammad Andika (12), meninggal karena jatuh dalam saluran irigasi yang tertutup banjir saat bermain bersama teman, pada Ahad (2/1) di Desa Meuriah, Kecamatan Matangkuli.
Andika sempat hilang beberapa jam. Ia ditemukan tim gabungan dibantu masyarakat beberapa jam berselang dalam kondisi meninggal dunia.
Banjir di Lhoksukon, Aceh Utara, Senin (3/1), belum surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Utara mencatat 24.332 orang mengungsi dan 1.111 rumah terendam banjir di Kabupaten Aceh Utara. (IA)