Banda Aceh — Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi Aceh kini telah sangat tua yang telah berusia 819 tahun tepat pada tanggal 22 April 2024.
Banda Aceh dikenal sebagai tua yang erat kaitannya dengan sejarah gemilang Kerajaan Aceh Darussalam.
Di masa kesultanan, Banda Aceh dikenal sebagai Bandar Aceh Darussalam. Kota ini dibangun oleh Sultan Johan Syah pada hari Jumat, tanggal 1 Ramadhan 601 H (22 April 1205 M).
Saat ini, Banda Aceh telah berusia 819 tahun. Banda Aceh merupakan salah satu kota Islam Tertua di Asia Tenggara. Kota Banda Aceh juga memerankan peranan penting dalam penyebaran Islam ke seluruh Nusantara/ Indonesia. Oleh karena itu, kota ini juga dikenal sebagai Serambi Mekkah.
Di masa jayanya, Bandar Aceh Darussalam dikenal sebagai kota regional utama yang juga dikenal sebagai pusat pendidikan Islam.
Karena itu, kota ini dikunjungi oleh banyak pelajar dari Timur Tengah, India dan Negara lainnya. Bandar Aceh Darussalam juga merupakan pusat perdagangan yang dikunjungi oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk dari Arab, Turki, China, Eropa, dan India.
Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), yang merupakan tokoh legendaris dalam sejarah Aceh.
Banyak dari pelajar dan pedagang pendatang ini akhirnya menetap di Aceh dan menikah dengan wanita lokal. Hal ini menyebabkan adanya pembauran budaya.
Hingga saat ini, budaya-budaya masih menyisakan pemandangan di sudut-sudut kota Banda Aceh. Misalnya di Budaya Pecinan di Gampong Peunayong dan peninggalan kuburan Turki di Gampong Bitai.
Pada 8 November 1999 Kota Banda Aceh menjadi saksi perjuangan menuntut referendum di halaman Masjid Raya Baiturrahman yang dihadiri 2 juta masyarakat Aceh.
Kota Banda Aceh juga menjadi saksi dahsyatnya bencana tsunami yang menerjang dan meluluhlantakkan Aceh pada 26 Desember 2024 silam. Salah satu bukti kedahsyatqn gelombang tsunami adalah keberadaan kapal PLTD Apung di Punge Blang Cut yang hanyut sejauh 5 kilometer dari Pelabuhan Ulee Lheue.
Pada Senin, 22 April 2024, perayaan ulang tahun ke-819 Kota Banda Aceh mengusung tema Big Move (langkah besar). Tema ini berangkat dari komitmen dan upaya kolektif segenap elemen kota dalam menyukseskan pembangunan.
Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin mengatakan, seiring dengan bertambahnya usia kota, disadari pentingnya untuk mengambil sebuah langkah besar guna mewujudkan Banda Aceh sebagai kota yang islami, modern, dan produktif.
“Peringatan HUT Kota Banda Aceh tahun ini harus menjadi momentum untuk memperbarui komitmen terhadap pembangunan yang bersifat partisipatif, dengan hadirnya setiap elemen masyarakat dalam perayaan, perencanaan, dan eksekusi program pembangunan.”
Begitu ungkap Amiruddin pada Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-819 Banda Aceh di Gedung DPRK setempat, Senin, 22 April 2024.
“Kolaborasi merupakan kunci peningkatan kualitas pelayanan publik yang bertujuan agar lebih mudah diakses, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang beragam,” ujarnya. (IA)