Abu Ghafar Lhoknga, Ulama Kharismatik Aceh Besar Yang Zuhud
Sehingga sampai kapanpun, dari segi orisinilitas dan keaslian ilmu mereka lebih terjaga. Penulis sendiri pernah bertanya beberapa pertanyaan secara berkala dari Almarhum Teungku Sulaiman Nur secara bertahun-tahun, dan jawaban beliau adalah apa yang beliau dengarkan dari gurunya, tidak berubah walaupun satu baris. Artinya melekat ilmu yang dimiliki para ulama tersebut lebih lama.
Semasa hidupnya, Abu Ghafar juga seorang guru Tarekat Haddadiyah dan yang diijazahkan oleh gurunya Abu Syech Mud dari jalur Abu Haji Hasan Kruengkalee. Sehingga di berbagai pengajiannya, beliau mengajarkan bacaan surat Yasin secara bersanad, doa-doa dan berbagai hizib yang pernah beliau perolehan dari para gurunya itu.
Abu Ghafar juga seorang ulama yang zuhud dan qana’ah dalam hidupnya. Banyak pelajaran berharga yang dipetik dari kehidupan ulama kharismatik itu. Dan salah satu bentuk kecintaannya kepada Rasulullah SAW, diantara banyak hal lainnya adalah beliau selalu memakai serban.
Bahkan ada keharuan yang beliau rasakan ketika Maulana Habib Umar mengecup keningnya pada sebuah pertemuan ulama. Setelah berbagai kontribusi untuk masyarakatnya, dalam usia 81 tahun wafatlah ulama yang bertuah tersebut. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan. Alfaatihah.
Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc (Ketua STAI Al Washliyah Banda Aceh; Pengampu Pengajian Rutin TAFITAS Aceh; dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama)
Tinggalkan Balasan