Duta Besar UEA Kunjungi Sabang, Bukakan Gerbang Investasi Mubadala Energy
Sebagai bentuk komitmen nyata, pemerintah Aceh bahkan memberikan kebebasan bagi UEA untuk menentukan lokasi investasi di CT3, menyesuaikan dengan kebutuhan Mubadala Energy.
“Silakan pilih lahan yang tersedia, semuanya berada di bawah kendali BPKS dan siap digunakan untuk mendukung proyek ini,” ujarnya.
Jika investasi ini terealisasi, Pemerintah Aceh berencana mendirikan kantor perwakilan UEA di Sabang, sebuah langkah strategis untuk mempererat koordinasi dalam pengelolaan proyek masa depan.
Tak berlebihan jika kunjungan ini disebut sebagai tonggak sejarah baru dalam hubungan bilateral Indonesia-UEA. Dengan potensi besar yang dimilikinya, Sabang siap menjelma menjadi pusat logistik maritim kelas dunia, membawa harapan baru bagi perekonomian daerah dan nasional.
Sebagaimana diketahui, Mubadala Energy adalah anak perusahaan Mubadala Investment Company, sebuah korporasi energi asal Abu Dhabi yang beroperasi di 11 negara dengan produksi lebih dari 370.000 barel setara minyak per hari. Tak hanya fokus pada minyak dan gas, perusahaan ini juga bergerak menuju transisi energi berkelanjutan, termasuk investasi di sektor energi terbarukan. Baru-baru ini, Mubadala Energy menemukan cadangan gas besar di South Andaman, Indonesia, yang berpotensi mencapai lebih dari 6 triliun kaki kubik gas, sebuah penemuan yang bisa mengubah peta energi nasional.
Dengan sinergi yang semakin erat, Sabang kini berdiri di ambang kebangkitan. Lautnya yang luas tak hanya menyimpan kekayaan alam, tetapi juga menyambut masa depan yang penuh cahaya.