DPRK Memastikan MBG Merupakan Seberkah Cahaya dari Sabang
Dalam setiap kebijakan yang digulirkan, DPRK hadir sebagai benteng keadilan. Tugas mereka bukan hanya menyetujui program, tetapi memastikan bahwa setiap butir kebijakan benar-benar menyentuh rakyat, benar-benar mengalir ke akar kehidupan, bukan sekadar menguap dalam retorika.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu kebijakan yang harus dikawal dengan penuh ketelitian. Janji negara untuk menyejahterakan generasi penerus ini terlalu berharga untuk dibiarkan berjalan tanpa pengawasan yang ketat.
Karena sejarah telah membuktikan, bahkan janji yang paling mulia pun bisa terdistorsi oleh kepentingan. Tangan-tangan tak kasat mata bisa saja menyusup ke dalam sistem, mengubah niat baik menjadi kesempatan untuk kepentingan pribadi.
Maka, DPRK Sabang berdiri di garis depan. Mereka adalah benteng yang memastikan bahwa janji ini tetap lurus, tidak menyimpang, tidak tergelincir ke dalam kubangan penyalahgunaan kekuasaan.
Magdalaina dan para anggota DPRK memahami bahwa pengawasan bukan hanya tentang laporan formal, bukan hanya tentang rapat-rapat resmi. Pengawasan yang sejati adalah tentang keberanian untuk turun langsung, untuk melihat dengan mata sendiri, untuk merasakan denyut kehidupan rakyat yang mereka wakili.
Mereka tidak ingin hanya duduk dan menunggu laporan. Mereka memilih untuk berjalan di antara rakyat, mendengar langsung suara mereka, merasakan langsung dampak kebijakan yang telah mereka setujui.
Dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), DPRK Sabang memegang peran krusial dalam empat aspek utama:
1. Menjamin Transparansi
o Setiap rupiah yang dianggarkan harus sampai ke meja makan anak-anak sekolah. Tidak boleh ada celah bagi kebocoran anggaran, tidak boleh ada dana yang menguap di tengah jalan.
2. Mencegah Penyimpangan
o Tidak boleh ada praktik korupsi, kolusi, atau monopoli dalam pengadaan bahan makanan dan distribusinya. Program ini harus berjalan dengan niat yang tulus, dengan sistem yang bersih.
3. Menilai Efektivitas Program
o Apakah makanan yang diberikan benar-benar memenuhi standar gizi? Apakah anak-anak menikmatinya? Apakah ada kendala di lapangan? Semua pertanyaan ini harus dijawab dengan data yang nyata, bukan hanya dengan angka-angka di atas kertas.
4. Mendengarkan Keluhan Masyarakat
o Program ini bukan tentang kebijakan dari atas, melainkan tentang kebutuhan nyata di lapangan. Maka, DPRK harus membuka ruang selebar-lebarnya bagi rakyat untuk bersuara, untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.