DPRK Memastikan MBG Merupakan Seberkah Cahaya dari Sabang
Dengan komitmen ini, DPRK Sabang memastikan bahwa MBG bukan hanya menjadi proyek yang dijalankan karena perintah, tetapi karena memang dibutuhkan, dijalankan dengan sepenuh hati, dan diawasi dengan penuh tanggung jawab.
Menjaga Cahaya di Ujung Barat
Di Sabang, ketika matahari mulai beranjak turun, langit berubah jingga, memancarkan warna keemasan di atas hamparan laut yang luas. Cahaya ini adalah metafora dari harapan, dari kepercayaan bahwa masa depan akan lebih baik jika dijaga dengan baik.
Di sinilah DPRK Sabang berdiri, sebagai penjaga cahaya itu. Mereka bukan hanya menyetujui anggaran dan mengesahkan kebijakan.
Mereka adalah penjaga amanah, perisai yang melindungi program ini dari distorsi kepentingan, pengawal yang memastikan bahwa setiap anak di Sabang mendapatkan haknya untuk tumbuh dengan gizi yang cukup.
Dan ketika malam tiba, ketika semua kembali ke rumah masing-masing, ada satu hal yang membuat mereka tetap yakin bahwa tugas mereka tidak sia-sia.
Di meja makan sederhana di rumah-rumah warga, di piring-piring kecil yang terisi makanan bergizi, di wajah anak-anak yang tersenyum karena tidak lagi belajar dalam keadaan lapar di sanalah bukti dari perjuangan mereka.
Cahaya dari Sabang ini harus tetap menyala, karena ia bukan sekadar cahaya biasa. Ia adalah nyala harapan, nyala masa depan, nyala keadilan yang harus dijaga selamanya.
Visi Besar Presiden
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebuah kebijakan strategis yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai bagian dari visi besar membangun Indonesia Emas 2045.
Ketika Prabowo Subianto resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, salah satu program unggulannya yang menjadi prioritas adalah Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Program ini bukan sekadar langkah populis, tetapi kebijakan strategis yang berakar pada urgensi pemenuhan gizi generasi penerus bangsa..
“Negara harus hadir untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak dasar mereka, termasuk makanan yang bergizi. Kita tidak boleh membiarkan satu pun anak Indonesia tumbuh dalam keadaan kekurangan gizi,” kata Presiden Prabowo dalam salah satu pidatonya.