Dukung Digitalisasi Aceh, Kominfo Percepat Pemerataan Konektivitas dan Talenta Digital

Wamenkominfo Nezar Patria dalam Kuliah Umum: 'Membentuk Karier Masa Depan di Era Berbasis AI' di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Senin (26/2/2024)

BANDA ACEH — Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung penuh digitalisasi di Provinsi Aceh. Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria menyatakan telah mempercepat pembangunan konektivitas jaringan internet di daerah blankspot.

Menurutnya, konektivitas menjadi kebutuhan mendasar dalam percepatan transformasi digital, selain ketersediaan talenta digital sebagai pengguna teknologi digital.

“Memang itu hal yang paling basic terutama soal infrastruktur yang berkaitan dengan konektivitas yang ada di Aceh,” ujarnya dalam Kuliah Umum: Membentuk Karier Masa Depan di Era Berbasis AI di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Senin (26/2/2024).

Kementerian Kominfo telah bekerja sama dengan Dinas Kominfo dan Persandian Aceh untuk memetakan wilayah di Aceh yang masih dalam kondisi blankspot.

Wamen Nezar Patria mengungkapkan telah berkomunkasi dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo untuk sinergi data agar percepatan pengurangan blankspot area bisa ditindaklanjuti.

“Kalau tidak salah, sekitar 100 lokasi blankspot. Kalau nggak salah ya,” ungkapnya.

Mengenai daerah blankspot yang masuk kategori layanan komersil, Wamenkominfo menyatakan akan berkoordinasi dengan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler.

Koordinasi tersebut dilakukan agar segera memfasilitasi akses konektivitas di daerah tersebut.

“Untuk yang kategori 3T (daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar), kita akan meminta BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo) untuk melakukan evaluasi dan juga mengidentifikasi titik-titik mana saja yang bisa dibangun,” jelasnya.

Pada saat bersamaan, Wamen Nezar Patria menyatakan Kementerian Kominfo juga mendorong kesiapan sumberdaya manusia agar mampu memanfaatkan konektvitas digital dengan optimal.

Karena itu, Wamenkominfo mengajak mahasiswa untuk memperluas cakrawala berpikir terutama dalam bidang sains dan teknologi agar mampu bersaing dengan masyarakat global.

“Karena kita hidup di abad 21 adalah abad digital, maka gunakan kesempatan ini untuk belajar memperluas cakrawala tentang perkembangan sains dan teknologi tentunya terutama soal digital,” ajaknya.

Menurut Wamen Nezar Patria, digitalisasi memungkinkan setiap orang menjalin koneksi melampaui batas teritorial wilayah. Karena itu, Wamenkominfo menekankan arti penting pendidikan dan penguasaan kompetensi dasar sebagai bekal dalam bekerja.

Apalagi perkembangan dunia digital membutuhkan penguasaan teknologi yang mumpuni sehingga bisa menciptakan inovasi-inovasi baru.

“Gunakan kesempatan juga untuk bersekolah, untuk memperkuat skill pengetahuan dan basis kompetensi kita untuk bisa bertanding menuju Indonesia yang lebih baik tentunya,” tuturnya.

Wamenkominfo Nezar Patria mengapresiasi antusiasme mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang aktif mengikuti acara kolaborasi Kementerian Kominfo dan Microsoft.

“Kita harapkan bisa berpartisipasi lebih jauh dengan mendaftar fasilitas beasiswa untuk Digital Talent Scholarship yang disiapkan oleh Universitas Syiah Kuala bekerja sama dengan Microsoft dan Kominfo,” ungkapnya. (IA)

Tutup