Banda Aceh — Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, Senin (18/01/2021) berhasil menangkap dua orang terpidana buronan kasus tindak pidana umum (Pidum) yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) beberapa tahun lalu.
“Hari ini ada 2 terpidana buronan yang kita lakukan penangkapan di Bireuen dan Aceh Besar,” ujar Kajati Aceh Muhammad Yusuf Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Aceh, Munawal Hadi, Senin (18/1).
Dijelaskannya, penangkapan pertama pada Senin, 18 Januari 2021 sekitar 10.45 WIB bertempat di Desa Beunyot Kecamatan Juli, Bireuen, tim tangkap buronan Kejati Aceh dan tim Tabur Kejaksaan Negeri Bireuen melakukan penangkapan terhadap satu orang DPO Kejari Bireuen An Samsul Bahri Bin M Abet.
Terpidana Samsul Bahri Bin M Abet terbukti melakukan penganiayaan dan melanggar Pasal 351 Ayat (1) KUHPidana berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Bireuen yang telah berkekuatan hukum tetap Nomor 191/Pid.B/2017/PN-Bir tanggal 25 Oktober 2017, diputus pidana penjara selama 1 bulan 15 hari.
Lalu pada hari yang sama beberapa saat kemudian Tim Tabur Kejati Aceh menangkap satu lagi DPO di Aceh Besar.
“Sekitar pukul 11.00 WIB, Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Aceh bersama Tim Tabur Kejaksaan Negeri Aceh Besar berhasil mengamankan Terpidana Tindak Pidana Umum atas nama Mustafa Ikram bin Maimun yang masuk dalam DPO Kejari Aceh Besar berdasarkan Surat Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Besar Nomor: B-1642.a/N.1.27/04/2018 tangal 10 April 2018 perihal Permohonan Bantuan Pencarian/Penangkapan DPO,” jelas Munawal.
Terpidana Mustafa Ikram bin Maimun merupakan terpidana yang terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana (Jarimah Pemerkosaan) sebagai mana diatur dalam pasal 50 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
Berdasarkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 07/JN/2018/MS-Jth tanggal 3 April 2018 dan menyatakan terdakwa dihukum dengan uqubat penjara selama 4 tahun 5 bulan penjara.
Terpidana Mustafa Ikram bin Maimun berhasil diamankan oleh Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Aceh yang dipimpin oleh Koordinator Intelijen Kejaksaan Tinggi Aceh, Farid Rumdana SH dan Kasi E, Bahrin Idris SH beserta Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Aceh Besar, Deddi Maryadi SH pada saat sedang bekerja pada salah satu proyek pembangunan perumahan di Gampong Gata Gase di Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar.
Selanjutnya Terpidana diserahkan kepada Jaksa Eksekutor dari Kejaksaan Negeri Aceh Besar guna dieksekusi ke dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Jantho. (IA)