Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Ketua DPR Kota, Farid Nyak Umar
Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum mengizinkan pihak sekolah di ibukota Provinsi Aceh itu, menerapkan proses belajar mengajar dengan tatap muka pada 13 Juli mendatang.
Menyinggung soal pendidikan di era new normal pandemi Covid-19 ini, Aminullah Usman juga menyampaikan bahwa sistem belajar-mengajar secara online (daring) masih harus terus dilanjutkan.
Hal itu disebabkan, kondisi Kota Banda Aceh sendiri saat ini masih tingginya kasus penularan lokal (local transmission) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), bahkan sudah masuk zona merah.
“Kita tidak bisa mengambil risiko anak-anak kembali ke sekolah. Mohon ini menjadi perhatian bersama,” kata Aminullah, Sabtu (4/7).
“Kita tidak bisa mengambil risiko anak-anak kembali ke sekolah. Mohon ini menjadi perhatian bersama,”
Kesimpulan lainnya, Aminullah menyebutkan, tim Siaga Covid-19 juga belum bisa memberikan izin aktivitas masyarakat secara luas.
“Kegiatan kemasyarakatan belum dapat diberi izin dalam jumlah besar, saat ini hanya kegiatan yang kita batasi. Namun, dalm hal ini kami terus mengevaluasi,” jelas Aminullah.
Ia menambahkan, tim siaga Covid-19 Banda Aceh meminta aparatur gampong (desa) melakukan Rapid Test kepada setiap warga yang baru datang dari luar daerah.
Hal itu diputuskan dalam rapat koordinasi tim siaga Covid-19 yang terdiri dari jajaran Forkopimda, Dinkes kota dan para Camat, Jumat, 3 Juli 2020 di Pendopo Wali Kota.
Dalam rapat tersebut, tim siaga Covid-19 Banda Aceh yang dipimpin Wali Kota Aminullah Usman menyampaikan agar para camat menegaskan setiap gampong untuk waspada terhadap orang yang datang dari luar daerah.
“Sejauh yang kita lihat, dalam dua pekan terakhir banyak terjadi peningkatan jumlah kasus covid. Kita bisa simpulkan bahwa Banda Aceh sudah masuk dalam zona merah,” sebutnya.
Aminullah memperjelas, penilaian zona merah itu merupakan perspektif data dari Dinas Kesehatan kota hingga 2 Juli 2020.
Di samping itu, pihak Dinkes juga disiagakan untuk melaksanakan disinfektan dan memastikan kesiapan alat pelindung diri (APD) di Puskesmas masing-masing kecamatan dan Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa, Banda Aceh
“Dalam sikon seperti ini, RSUD Meuraxa tetap harus sigap mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan kasus Covid-19,” pungkas Aminullah. (IA)