BANDA ACEH — Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh mengharapkan penyelesaian secara kekeluargaan kasus penganiayaan dan pengeroyokan sesama siswa yang dilakukan sejumlah siswa senior terhadap adik kelasnya yang terjadi di SMA Negeri Modal Bangsa Aceh pada pertengahan bulan Juli 2023.
Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Aceh Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh Syarwan Joni, angkat bicara terkait kasus kekerasan yang terjadi di sekolah unggul milik Pemerintah Aceh itu.
Syarwan menyebutkan pendidikan Aceh harus lepas dari segala praktik kekerasan.
Dia juga mengatakan sekolah tidak mentolerir setiap kekerasan yang terjadi di sekolah.
“Lingkungan pendidikan harus bebas dari kekerasan, baik oleh guru ataupun antar siswa,” kata Syarwan Joni, dalam keterangannya, Selasa, 5 September 2023.
Dia mengatakan Dinas Pendidikan Aceh berupaya memastikan seluruh perkara itu diselesaikan lewat restorative justice.
Pihaknya juga menyampaikan penyesalan orang tua dan berjanji bahwa anak mereka tidak bakal mengulangi kejadian yang sama terhadap siapapun.
“Kami terus memantau perkembangan penyelesaian persoalan itu. Termasuk dengan mendatangkan psikolog,” ucap dia.
Syarwan mengatakan Dinas Pendidikan Aceh mempertimbangkan agar seluruh siswa tetap berkonsentrasi untuk menimba ilmu.
Karena itu, Syarwan berharap persoalan ini segera diselesaikan secepatnya.
Syarwan juga menyampaikan harapannya yang lain agar semua pihak memahami bahwa persoalan ini menjadi tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan pendidikan di sekolah, tidak terkecuali orang tua siswa.
Setiap langkah yang diambil, kata dia, bakal mempengaruhi masa depan peserta didik.
“Kami telah mengupayakan berbagai cara agar terjadi rekonsiliasi di antara pihak-pihak yang bertikai. Kami berharap semua pihak untuk tetap berkomunikasi mencari jalan keluar agar persoalan ini tidak merembet ke hal-hal di luar urusan pendidikan,” harap Syarwan Joni. (IA)