BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh akan berkolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam pengembangan produk inovasi.
Hal ini mengemuka dalam pertemuan Ketua Badan Pengembangan Bisnis USK Syaifullah Muhammad dengan Direktur Bisnis UI TM Zakir Mahmud di Kampus UI Depok, Selasa (21/6/2022), serta Direktur Inovasi Unpad di Kampus Unpad Jatinangor, Jawa Barat, Rabu (22/6/2022).
Menurut Syaifullah Muhammad, studi banding ke empat Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH) di Pulau Jawa merupakan persiapan untuk menyambut USK sebagai PTNBH khususnya mempelajari strategi pengelolaan bisnis di perguruan tinggi. Ke-4 PTNBH yang dikunjungi adalah IPB, UI, ITB dan Unpad.
Dengan UI dan Unpad didiskusikan kemungkinan pengembangan produk inovasi bersama dengan USK. USK memiliki berbagai produk inovasi turunan minyak nilam seperti parfum yang sangat potensial untuk dipasarkan di Jawa.
“Kita ingin produk parfum nilam produksi USK dapat dijual di UI Store. Bahkan bisa dikembangkan program co-branding untuk produk inovasi dengan mencantumkan logo kedua universitas pada produk tersebut,” ujar Syaifullah.
Saifullah menyebut UI juga memiliki Program Studi Farmasi, sehingga kolaborasi riset terkait nilam sebagai sumber bahan obat herbal dan produk kesehatan dapat dikembangkan bersama.
“Dalam waktu dekat, akan dibicarakan kesepakatan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua belah pihak,” ucap Syaifullah.
Direktur Bisnis UI TM Zakir Mahmud menyambut baik studi banding yang dilakukan BPBU. Ia sangat setuju untuk bekerja sama dalam program co-branding produk inovasi USK di UI Store. Saat ini UI memiliki 54 UKK-PM (Unit Kerja Khusus, Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat).
Di bawah Holding Company UI Coorperation ada 11 UKK-UK (Unit Kerja Khusus Usaha Komersil). Saat ini kontribusi UKK terhadap total pendapatan UI sebesar 31,3%.
“UKK di UI saat ini berkontribusi besar untuk pendapatan UI. Kami berharap USK dapat mengembangkan unit bisnisnya secara lebih baik sesuai potensi sumber daya yang ada di USK,” kata Zakir.
Zakir menyebut UI memiliki program co-branding dengan produsen produk (vendor). “Kita akan lakukan program ini untuk produk parfum nilam dari USK,” ujar putra Aceh ini.
“UI akan terus mengembangkan berbagai kerja sama untuk meningkatkan kontribusi dari bisnis untuk pendapatan UI. Kerja sama dengan USK akan menjadi salah satu yang akan kita tindak lanjuti segera,” pungkas Zakir.
Hal sama juga didiskusikan Ketua BPBU dengan Direktur Inovasi Unpad Diana S Namuri. Unpad memiliki pengalaman sangat baik dalam pengembangan inkubator bisnis baik lokal, nasional maupun internasional.
Diana menjelaskan Direktorat Inovasi Unpad yang dipimpinnya telah melakukan berbagai program pengembangan inovasi dan pembinaan start up. Saat ini ada sekitar 150 start up bisnis dalam binaan inkubator bisnis Unpad.
Inkubator ini dibranding dengan nama Oorange dan telah mendapat rekognisi nasional maupun internasional. Oorange telah melakukan berbagai terobosan dalam inovasi dan komersialisasi produk.
“Kami telah menjalin banyak kemitraan dengan kementerian terkait dalam pengembangan start up bisnis di Indonesia. Banyak komunitas di Bandung yang telah bekerja sama dengan OOrange,” jelas Diana yang merupakan doktor lulusan Monash University Australia.
“Sangat menarik jika antara USK dan Unpad dapat bekerja sama dalam pengembangan produk inovasi baru. Kami tertarik dengan parfum nilam yang dikembangkan dengan inovasi teknologi dari USK,” ujar Diana.
“Semoga dapat ditindaklanjuti dengan PKS antara BPBU dengan Direktorat Inovasi Unpad khususnya dengan Oorange. Sehingga produk parfum dengan teknologi dari USK dapat dikembangkan bersama di Jawa Barat,” pungkasnya.
Badan Bisnis USK dalam kunjungan studi banding ini telah melakukan enam pertemuan akademik dengan empat perguruan tinggi serta lima pertemuan bisnis untuk pengembangan produk inovasi nilam Aceh.
Semua pertemuan tersebut diharapkan akan dapat mendukung persiapan transformasi USK menjadi PTNBH dalam waktu dekat. (IA)