BANDA ACEH – Dewan Pimpinan Pusat Inspirasi Keluarga Anti Narkoba (DPP IKAN) mengapresiasi dan berterima kasih atas keberhasilan jajaran Kepolisian Republik Indonesia dalam mengungkap berbagai kejahatan narkoba, sejak awal 2021 sampai terungkapnya 2,5 ton sabu, yang berasal dari jaringan internasional di Aceh.
“Pengungkapan berbagai kasus ini menunjukkan keseriusan jajaran Polri di Aceh sebagai komitmen perang total terhadap narkoba,” tegas Ketua Umum DPP IKAN Syahrul Maulidi di Banda Aceh, Jumat (30/4).
Menurutnya, permasalahan narkoba di Aceh masih menjadi PR besar yang belum mampu diatasi. Karena peredaran narkoba di Aceh masih sangat tinggi.
Artinya, barang yang lolos masuk ke Aceh dan yang beredar patut diduga masih banyak.
Indikasinya bisa lihat dari kasus-kasus ditangkapnya pengedar, bandar-bandar kecil, dan para korban penyalahguna narkoba.
“Kita jangan putus asa dan berhenti menanggulangi permasalahan narkoba. Kami dari IKAN Insyaallah akan terus mendukung penuh atas upaya yang dilakukan jajaran Polda Aceh, BNN, dan Pemerintah Aceh,” tegas Syahrul.
Ia berharap semua bersatu dengan peran masing-masing. Semangat memberantas, mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba harus terus ditingkatkan.
DPP IKAN selalu mengajak masyarakat untuk bersama-sama memainkan peran penting dalam memerangi narkoba. Generasi Aceh harus diselamatkan dari cengkraman barang haram ini. (IA)