JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberhentikan Sofyan Djalil dari kursi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) dalam Kabinet Indonesia Maju.
Ia digantikan oleh mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, yang dilantik oleh Jokowi pada Rabu (15/6) di Istana Negara Jakarta.
Putra Aceh ini akhirnya terdepak dari kabinet Jokowi. Sofyan sebelumnya menjabat sebagai menteri sejak tahun 2004 di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sofyan merupakan pejabat petahana dari masa Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla pada Kabinet Kerja. Ia pertama kali ditunjuk menjabat sebagai menteri ATR pada 27 Juli 2016.
Sebelum menjadi pucuk pimpinan di Kementerian ATR atau Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan sempat mengemban jabatan sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Ia mengemban tugas tersebut di bawah Pemerintahan Jokowi jilid I pada 27 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015.
Jauh sebelum menjadi membantu Jokowi, pria kelahiran 23 September 1953 silam itu sudah mondar-mandir di kursi menteri selama kurang lebih 13 tahun.
Ia lebih dulu menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan masa jabatan 21 Oktober 2004-9 Mei 2007.
Di era SBY, Sofyan juga menjajal sejumlah menteri kabinet kerja SBY sebagai presiden petahana.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu pada 9 Mei 2007-20 Oktober 2009.
Pada 26 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia di Kabinet Kerja Periode 2014-2019 oleh Presiden Jokowi, selanjutnya ia digantikan oleh Darmin Nasution pada perombakan Kabinet Kerja.
Ia menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia atau Kepala Bapennas dari tanggal 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016 pada Kabinet Kerja dan digantikan oleh Bambang Brodjonegoro pada perombakan kabinet yang kedua.
Kini, Sofyan lengser dari jabatannya digantikan oleh mantan panglima TNI Hadi Tjahjanto. Pria kelahiran Aceh Timur itu boleh dibilang menteri paling awet di Pemerintahan Indonesia. Sofyan sudah dua kali menjabat sebagai menteri era Jokowi.
Sofyan berasal dari keluarga sederhana di Peureulak, Aceh Timur. Karena dia sadar kemampuan ayahnya yang tukang cukur dan ibunya yang guru ngaji, Sofyan saat kecil mencari uang dengan menjual telur itik di daerahnya.
Sejak dewasa, dia pindah ke Jakarta, dan sempat menjadi penjaga masjid di Menteng Raya 58 dan kondektur metromini.
Pada saat itu juga ia terlibat dalam aktivitas kegiatan kemasyarakatan sebagai aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII). Seiring perjalanan waktu, dengan kegigihan yang dimiliki Sofyan, akhirnya dia bisa kuliah di Universitas Indonesia, dan suatu ketika berkenalan dengan Ratna Megawangi dari IPB Bogor, sampai mereka menjalani kehidupan keluarga dan kuliah di Amerika.
Ia merupakan sarjana hukum Universitas Indonesia pada 1984 dan meneruskan studinya di AS dengan gelar Master of Arts dari Tufts University, Medford.
Tak sampai di sana, Sofyan kembali menyabet gelar Master of Arts in Law and Diplomacy dengan bidang studi international economic relation dari Tufts University. Terakhir, ia meraih gelar Doctor of Philosophy dari Tufts University pada 1993.
Berikut menteri yang dijabat oleh Sofyan Djalil masa SBY dan Jokowi:
• Menteri Komunikasi dan Informasi (2004-2007)
• Menteri Negara BUMN (2007-2009)
• Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2014-2015)
• Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2015-2016)
• Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN (2016-2022)
(IA)