Aceh Utara — Sejumlah ulama senior di Aceh menghadiri acara mubahatsah ilmiah membahas “Hukum membangun masjid baru yang mengakibatkan terlantarnya masjid lama”.
Kegiatan ilmiah yang diselenggarakan Majelis Pengajian dan Zikir Tasawuf Tauhid dan Fiqh (Tastafi) Aceh Utara ini berlangsung di Dayah Babussalam Al Hanafiyyah Matangkuli, Rabu (7/4).
Sejumlah ulama senior Aceh yang hadir sebagai mushahhih antara lain Ayah Cot Trueng (Ketua Tastafi Aceh), Tgk Ibnu Sakdan (Ketua HUDA Aceh Utara), Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop (Ketua HUDA Aceh), Abi Daud Hasbi MAg (Ketua P Dayah Inshafuddin), Abati Nurdin Buloh, Abi Gani Meunasah Glok, Abi Jafar Lueng Angen hingga Abu Manan Blang Jruen.
Selain itu juga menghadirkan sejumlah ulama muda yang juga berperan sebagai mubahis (pembahas) seperti Abi H Muhammad Baidhawi, Tgk Syahrial Caleue, Tgk Dr Hasbullah A Wahab, Tgk Rizwan H Ali MA, Tgk Mursyidi, Tgk Dr Muntasir, Tgk Taufik Yacob, Tgk Dr A Mannan, Tgk Dr Safriadi, Tgk Sulaiman, Abah Zarkasyi dan sebagainya.
Ketua Tastafi Aceh Utara yang juga pimpinan Dayah Babussalam Al-Hanafiyah Matangkuli selaku tuan rumah dalam sambutannya mengatakan, mubahatsah dengan tema yang dibahas hari ini merupakan usulan masyarakat.
“Alhamdulillah mubahatsah Tastafi hari ini dihadiri banyak mushahhih dan mubahis (pembahas). Kita berharap hasil dari mubahatsah hari ini dapat memberikan jawaban atas persoalan yang terjadi di masyarakat kita,” ujar Tgk H Sirajuddin Hanafi yang akrab disapa Waled Sirajuddin.
Waled Sirajuddin juga mengatakan acara mubahatsah seperti ini sejauh ini sudah dibuat secara rutin setiap tahun dengan tema yang beragam.
Waled juga mengharapkan agar setelah mubahatsah ini dapat memberikan pencerahan tentang bagaimana menyelesaikan persoalan penelantaran masjid lama yang muncul akibat pembangunan masjid baru.
Sementara Abu Manan Blang Jruen dalam sambutannya mengatakan, hasil mubahatsah ini penting untuk diteruskan kepada pemerintah selaku pengambil kebijakan sehingga dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat terkait terjadinya penelantaran masjid lama akibat pembangunan masjid baru.
Acara ini disiarkan jaringan Dayah Multimedia Aceh(DMA) seperti fanspage Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab, Fanspage Tgk H Sirajuddin Hanafi, fanspage Dayah Babussalam Al-Hanafiyah Matangkuli dan lainnya.
Pada awalnya lokasi acara telah dibuat secara khusus di lapangan, tapi karena hujan yang terus mengguyur deras tanpa henti akhirnya dalam satu jam lokasi digeser ke mushala santriwati.
Selain presentasi makalah yang telah disiapkan, para mubahis (pembahas) acara ini saling mengeluarkan pendapat dengan penuh adab dan mengambil referensi dari berbagai kitab-kitab turats (klasik) dan kitab-kitab ulama kontemporer.
Sementara itu hasil mubahatsah ini nantinya akan dikirim ke pemerintah dan berbagai media dan dijadikan sebagai ketetapan hasil mubahatsah para ulama. (IA)