Banda Aceh — Saat ini stok blangko Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di seluruh Provinsi Aceh dilaporkan sedang menipis.
Sehingga Dinas Registrasi Kependudukan Aceh (DRKA) mengusulkan penambahan 100 ribu lembar blangko tersebut ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Stoknya menipis. Kita sudah minta tambah 100 ribu untuk bertahan 4 bulan ke depan. Kalau banyak program jemput bola maka cepat habis, kita prioritaskan ke pemula yakni SMA dan MAN yang akan berumur 17 tahun. Saat ini kami sedang melakukan proses pengadaan,” ujar Kepala DRKA Teuku Syarbaini di Banda Aceh, Rabu (8/2).
Menurut Syarbaini, jika Pemerintah Kabupaten/Kota menginginkan blangko lebih banyak maka dirinya menyarankan langsung meminta dan mengusulkan ke pihak Kemendagri.
“Kalau langsung ke sana diminta mungkin bisa langsung dikasih lima sampai dengan 10 ribu. Sebab kalau di kita tdak bisa kita berikan terlalu banyak karena untuk persediaan kabupaten yang sangat menipis,” ujarnya.
Syarbaini menyebutkan, kondisi tersebut hampir terjadi di seluruh provinsi.
Penyebab menipisnya stok blangko karena proses pengadaan yang sedang berjalan di Kemendagri. Pengadaan tersebut dibagi ke sejumlah provinsi di Indonesia.
Meskipun demikian, kata dia, persediaan blangko di seluruh kabupaten/kota tetap ada meskipun stoknya hanya sedikit.
Sebelumnya kekosongan blangko E-KTP kosong di Aceh sudah terjadi akhir Desember 2022.
Syarbaiani menerangkan, karena blangko e-KTP kosong, DRKA menerbitkan Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan/atau surat keterangan (suket) sebagai pengganti KTP Elektronik (E-KTP) yang belum tercetak.
Surat keterangan yang diberikan kepada masyarakat bersifat sementara, sebagai pengganti KTP elektronik yang belum tercetak. (IA)