BANDA ACEH – Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali secara khusus mengunjungi Rumoh Manuskrip Aceh, Sabtu pagi (11/11/2023).
Rumoh Manuskrip Aceh yang berada di Jalan Seroja Nomor 8-A Ie Masen Kayee Adang Banda Aceh, sejak Sabtu (4/11/2023) atau selama berlangsungnya momen Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 menggelar Pameran Tunggal Rempah dalam Manuskrip Aceh.
Ketua MPU Aceh yang akrab disapa Lem Faisal ingin melihat langsung apa yang dilakukan oleh Tarmizi A Hamid atau Cek Midi secara pribadi, selaku Direktur Rumoh Manuskrip Aceh.
Di tempat ini banyak ragam dan hal-hal yang bisa dilihat untuk menjadi pembelajaran.
Dimana hasil-hasil karya ulama dan tokoh Aceh zaman dulu yang cukup bermanfaat dan memberikan nilai yang luar biasa.
Menurut Lem Faisal, rempah dalam manuskrip Aceh menjadi referensi bagi generasi muda Aceh saat ini.
“Makanya kepada generasi muda Aceh, ayo sama-sama kita dukung, kita lestarikan dan kita berikan dukungan kepada orang-orang yang terus berkorban, terus berpartisipasi melestarikan manuskrip dan benda-benda zaman dulu di masa Aceh pernah jaya,” ujarnya.
Ditambahkan Faisal Ali, kejayaan masa lampau terbukti melalui tulisan-tulisan yang cukup berharga yang telah diterjemahkan oleh pakar.
Itu harus menjadi renungan dan menjadi motivasi bagi generasi muda Aceh untuk terus berkiprah untuk mencapai kejayaan di masa yang akan datang.
Tentu saja dengan tidak melupakan sejarah-sejarah keistimewaan yang telah ditorehkan oleh para ulama dan tokoh-tokoh Aceh.
“Selamat kepada Cek Midi, terima kasih atas pengorbanan yang telah dilakukan, yaitu menampilkan karya-karya orang Aceh zaman dahulu.
Semoga Allah memberikan keberkahan kepada kita semuanya dan menjadi teladan dari orang-orang Aceh masa lampau,” ujar Lem Faisal.
Direktur Rumoh Manuskrip Aceh Tarmizi A Hamid alias Cek Midi mengatakan, ada seribuan lebih pengunjung dari dalam dan luar negeri untuk melihat aneka koleksi Naskah Kuno dan rempah Aceh.
Tamu dari luar negeri ada yang dari Malaysia dan Singapura. Akademisi yang kuliah di luar negeri, akademisi UIN Ar Raniry, USK dan kalangan mahasiswa. Pengunjung dari Banda Aceh, Aceh Besar dan kabupaten/kota di Aceh juga banyak yang datang dan melihat rempah Aceh dan benda-benda koleksi di Rumoh Manuskrip Aceh. Termasuk juga rekan-rekan wartawan yang datang meliput. (IA)