ACEH JAYA — Dalam upaya mengatasi inflasi serta pemulihan ekonomi lebih cepat, Pemkab Aceh Jaya meluncurkan Gerakan Penanaman Singkong (GEUPEKONG) yang dilakukan oleh Pj Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin di kawasan Komplek BBU Pangan Gampong Padang, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, Rabu (28/12/2022).
Pada kegiatan tersebut turut hadir Wakil Ketua DPRK Aceh Jaya Teuku Asrizal, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jonni Saputra, Kadis Pertanian T Reza Fahlevi, Kadis Pangan Ir Teuku Mufizar, Kadis Diskoperindag Ners Ernani Wijaya serta unsur Forkopimcam Setia Bakti.
Nurdin menyampaikan menanam singkong mungkin terlihat sederhana, cukup ditanam kemudian sekitar 2-3 bulan sudah menghasilkan buah. Akan tetapi itu hanya dapat menutupi kebutuhan-kebutuhan kecil sehari–hari.
Untuk penanaman singkong kali ini ada 2 varietas yang diutamakan, yaitu untuk pembuatan keripik yang setara dengan salah satu brand yang terkenal dikalangan masyarakat umum.
Pemkab Aceh Jaya melalui Dinas Pertanian sudah berkomunikasi dengan salah satu perusahaan besar di Indonesia sebagai penampung untuk mengolah Singkong yang sudah dipanen menjadi keripik yang akan dipasarkan secara global. Varietas kedua yaitu untuk pembuatan tepung tapioka, yang perlu penanganan secara cepat.
Nurdin menyampaikan, terkait dengan konsep sirkular ekonomi yang dibangun di Aceh Jaya, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan di tahun 2023 telah menyiapkan anggaran untuk membeli mesin pengolah singkong. Sehingga singkong yang ada di Aceh Jaya tidak perlu lagi dikirim keluar Aceh untuk diolah demi meminimalisir biaya dan waktu.
“Melalui gerakan ini agar dapat menjadi salah satu instrumen untuk mengendalikan inflasi dan meningkatkan pendapatan masyarakat kita di Aceh Jaya yang sebagian besar adalah petani. Di lahan seluas 10 hektar ini, akan kita tanam 2 varietas singkong yaitu singkong untuk pembuatan keripik kemasan seperti Qtela dan pembuatan tepung Tapioka,” ucap Nurdin.
Pada saat bersamaan, kerja sama antar stakeholder sangat dibutuhkan dalam mencapai misi tersebut. Dimana selama ini Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya telah melibatkan Dinas Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian serta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan untuk berkolaborasi dalam prinsip Sirkular Ekonomi, dimana hasil buangan atau limbah dari satu kegiatan dapat dijadikan input untuk kegiatan lainnya sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.
“Harapan kita yang paling utama adalah semua angkatan kerja di Kabupaten Aceh Jaya mempunyai pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran karena lapangan kerja akan dibuka seluas-luasnya. Kemudian Badan Usaha Milik Gampong akan kita dorong untuk menjadi holding usaha-usaha di Aceh Jaya serta mendorong usaha lokal untuk berbisnis,” tutup Pj Bupati Aceh Jaya. (IA)