MEULABOH — Seorang ibu berinisial WR (64 tahun) diamankan oleh sipir Lapas Kelas II B Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, karena ketahuan membawa gulai sayur berisi sabu-sabu seberat 1 gram.
Ternyata ibu itu melakukan hal tersebut karena ada permintaan dari anak kandungnya sendiri berinisial RZ yang tega menjebak Ibu kandungnya itu dengan menyuruh mengirim sabu yang dimasukan dalam sayur dimana si anak durhaka itu sedang menjadi narapidana di Lapas Meulaboh.
Kepala Pengamanan Lapas Kelas II B Meulaboh Ganda Fernandi mengatakan, upaya penyelundupan sabu-sabu ke dalam Lapas itu berhasil digagalkan setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan titipan seorang pengunjung, Sabtu (8/1)
“Saat dilakukan pengecekan ke dalam sayur daun ubi terbungkus plastik bening yang dibawa seorang pengunjung ditemukan barang haram itu terbungkus kertas warna kuning keemasan, ketika dibuka ternyata berisikan sabu. Kemudian ibu ini langsung kita amankan,” kata Ganda Fernandi, Ahad (9/1).
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pengunjung bernama WR, warga Desa Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, ternyata si nenek tidak tahu menahu soal sabu di dalam gulai sayur. Ia mengaku dijebak oleh anaknya sendiri.
“Usut punya usut diketahui ibu ternyata dijebak oleh anak sendiri yang sedang dikurung di dalam Lapas, disuruh antar makanan yang diambil dari temannya, ini seperti cerita anak durhaka kalau kita pikir-pikir, ibu sendiri dikerjai,” ujarnya.
Kepala Pengamanan Lapas Kelas II B Meulaboh itu menjelaskan, saat itu sang ibu hendak mengantarkan sayur kepada anaknya berinisial RM yang dikurung di Blok A Kamar 15. Ia adalah terpidana kasus narkotika yang divonis majelis hakim 4 tahun 3 bulan penjara.
“Ternyata, terpidana Reza juga disuruh oleh warga binaan lain bernama Rizki, terpidana kasus pencurian dengan vonis hukuman selam 6 tahun kurungan penjara, yang dikurung sekamar dengan Reza,” ungkap Ganda.
Penyeludupan tersebut merupakan yang pertama terjadi di Lapas Kelas II B Meulaboh pada 2022, petugas mengimbau kepada para pengunjung mengecek barang titipan untuk napi terlebih dahulu sebelum membawa ke petugas jaga, agar kejadian serupa tak terulang.
“Ke depan para pengujung diharapkan bisa mengecek dulu bawaan untuk dititipkan ke napi di dalam Lapas, jangan sampai ini terulang lagi. Sudah ada banyak kasus orang dijebak oleh rekan napi diluar Lapas atas suruhan napi dari dalam, jadi harus waspada,” pungkasnya. (IA)