BANDA ACEH — Satu unit Kapal Motor (KM) milik nelayan Aceh Barat yakni KM Rante, dengan kapasitas 12 Gross Tonage (GT) tenggelam di laut akibat diterjang badai, pada Kamis (9/9) sore.
Lokasi tenggelamnya kapal tersebut terjadi sekitar 160 mil dari bibir pantai perairan Meulaboh.
Peristiwa tenggelam kapal KM Rante itu, diduga akibat ada bagian kapal yang pecah saat diterjang badai membuat kapal tersebut tenggelam.
Namun beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut sementara itu awak kapal berhasil diselamatkan.
Mereka diselamatkan kapal pukat asal Sibolga yang sedang melintas.
“Tiga nelayan asal Aceh Barat yang ada dalam kapal KM Rante yang tenggelam di jarak 160 mil dari Meulaboh kemarin, diselamatkan,” ujar Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftach Tjut Adek, Sabtu (11/9).
Miftach mengatakan, adapun ketiga nelayan tersebut, merupakan warga Kecamatan Johan Pahlawan. Ketiganya yakni Andri, warga Desa Padang Seurahet yang merupakan kapten (pawang), Rizal, warga Desa Padang Seurahet dan Iyan warga Desa Ujung Baroh yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK).
“ABK sudah pulang dengan kapal pukat KM Ata Droe, setelah menyelamatkan ABK, kapal pukat Sibolga menitipkan mereka ke kapal pukat asal Banda Aceh ini,” jelasnya.
Untuk kapal yang tenggelam, kata dia, tadi malam telah diupayakan penarikan namun gagal karena tali yang digunakan terputus.
Selain itu, faktor cuaca buruk juga tidak memungkinkan untuk menarik kapal.
“Sehingga ditinggalkan dan fokus ke penyelamatan ABK saja. Pagi tadi mereka sampai di PPS Kutaraja Banda Aceh dan hari ini Panglima Laot Aceh bersama Dinas Kelautan dan Perikanan dan Polairud membawa pulang mereka ke Meulaboh,” terangnya. (IA)