Batam — Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersilaturahmi dengan masyarakat Aceh di Batam Kepulauan Riau, Sabtu (3/10). Silaturahmi tersebut digelar di Masjid Syiah Kuala, masjid yang dibangun masyarakat Aceh di Kota Batam.
“Kami merasa terhormat bisa salat di masjid milik masyarakat Aceh ini, dan ini menandakan kita masih diikat silaturahmi yang kuat,” kata Nova.
Sebelum melakukan pertemuan, Nova dan rombongan salat magrib berjamaah di masjid tersebut.
Nova mengatakan, silaturahmi merupakan warisan Rasulullah yang paling bernilai. Karenanya ia berharap silaturahmi tersebut dapat terus dijalin. “Saya jamin, kapanpun saya ke Batam kita akan ketemu.”
Atas nama pribadi, Nova salut dengan masyarakat Aceh di Batam yang secara urunan telah membangun masjid di Kota Batam.
Ia berharap, Masjid Syiah Kuala tersebut bukan sebatas tempat ibadah, namun bisa menjadi pusat kegiatan sosial kemasyarakatan seluruh masyarakat Aceh di Batam.
Terkait pembangunan masjid, jika tak terbentur aturan perundang-undangan Nova bakal menganggarkan pembangunan masjid lewat pembiayaan APBA. Meski demikian atas nama pribadi ia juga menyumbang dana untuk pembangunan masjid.
Sementara Ketua Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) Kota Batam, T. Nanggroe Sulaiman, mengatakan Masjid Syiah Kuala berdiri sejak tahun 2000 silam.
“Masjid ini memang belum sempurna, tapi Alhamdulillah sudah bisa kita pakai untuk berbagai kegiatan khususnya ibadah,” kata dia.
Atas nama masyarakat Aceh di Kepulauan Riau khususnya Kota Batam, T. Nanggroe Sulaiman berterima kasih kepada Nova yang telah hadir di tengah-tengah masyarakat Aceh di Batam.
Ia berharap dengan kehadiran Nova dan rombongan dapat membawa keberkahan bagi masyarakat Aceh di tempat tersebut.
Dalam sejarahnya, T. Nanggroe Sulaiman mengatakan bahwa masjid itu sebenarnya telah ada sekitar tahun 1989 silam. Saat itu masjid masih berkonstruksi kayu. Baru pada tahun 2000, masyarakat di sana melalui Yayasan Syiah Kuala membangun masjid tersebut.
Hadir dalam pertemuan itu Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) Bustami Hamzah, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, Inspektur Aceh Zulkifli dan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Almuniza Kamal. (IA)