Meulaboh — Setelah Groundbreaking (peletakan batu pertama) pada Januari 2022 lalu, akhirnya pembangunan Tugu Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia yang terletak di depan pintu gerbang Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh Kabupaten Aceh Barat telah rampung dikerjakan.
Peresmian Tugu Kongres Santri Pancasila yang merupakan ikon baru Kabupaten Aceh Barat tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi MA PhD didampingi Bupati Aceh Barat Ramli MS bersama Pj Gubernur Aceh diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Danrem 012 Teuku Umar, Forkopimda Aceh Barat serta pejabat daerah lainnya, Kamis (29/9/2022).
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang telah menggagas dan berhasil membangun Tugu Kongres Santri Pancasila yang pertama di Indonesia.
Menurutnya, tugu tersebut adalah simbolisasi dari perjuangan santri dan ulama dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia serta lambang dari persatuan dan kesatuan yang terkandung dalam setiap butir Pancasila sebagai ideologi bangsa.
“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya, dulu saya hadir dalam Kongres santri Pancasila pertama di Indonesia yang di gagas oleh ulama Aceh Barat, dan sekarang saya bisa hadir lagi untuk meresmikan tugu kongres santri Pancasila yang pertama di Indonesia,” ucap Yudian.
Selain itu, Yudian juga mengapresiasi Bupati Aceh Barat yang sangat concern terhadap penguatan ideologi bangsa kepada masyarakat, dengan membuat kebijakan yang cukup inovatif yakni menamakan jalan-jalan dan gedung di setiap desa dengan simbol-simbol negara.
Ia berharap dengan hadirnya Tugu Kongres Santri Pancasila di Kabupaten Aceh Barat ini bisa menjadi momentum bagi bangsa ini untuk kembali merekatkan keakraban antar anak bangsa demi terwujudnya persatuan dan kemakmuran rakyat.
Sementara Bupati Aceh Barat Ramli MS menyampaikan, dibangunnya tugu Kongres Santri Pancasila ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebangsaan bagi masyarakat di tengah maraknya ideologi transnasional yang kini mulai masuk ke Indonesia khususnya di Kabupaten Aceh Barat.
Di samping itu, ia juga ingin meyakinkan masyarakat, tidak ada pertentangan antara ajaran Islam dengan Pancasila. Bahkan, kata dia, kalangan santri dan ulama memiliki andil besar dalam melahirkan Pancasila sebagai ideologi Bangsa.
Ramli MS menuturkan tugu Kongres santri Pancasila ini akan menjadi salah satu ikon Kabupaten Aceh Barat dalam mengenang jasa para santri dan ulama selama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dahulu serta sebagai simbol dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di Bumi Teuku Umar ini.
“Jangan pernah menstigma santri dan ulama anti Pancasila, karena merekalah yang akan membela bangsa ini paling depan,” tegas Ramli MS
Ia juga menambahkan tugu Kongres Santri Pancasila ini memiliki 5 pilar yang bermakna 5 butir Pancasila dan ada lambang burung garuda di atasnya. Ia berharap ini bisa menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat khususnya para pemimpin di Aceh Barat agar senantiasa mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Semoga tugu ini bisa menjadi sejarah baru bagi Kabupaten Aceh Barat dalam memperkuat persatuan dan kesatuan antar anak Bangsa,” tutupnya. (IA)