Nagan Raya – Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Tengah, Sabtu (16/1).
Dalam kunjungan itu, Nova meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Krueng Isep di Nagan Raya dan PLTA Peusangan di Aceh Tengah.
Gubernur Nova mengatakan saat dua pembangkit listrik itu beroperasi penuh, nantinya akan sangat mendukung akan masuknya investasi dan industri yang lebih besar di masa depan.
“Saya meninjau ini untuk melihat bagaimana kesiapan pasokan listrik apabila investor masuk dan melakukan investasi dan berproduksi di Nagan Raya. Tugas pemerintah bersama PLN dan partnernya adalah menyiapkan infrastruktur investasi termasuk tenaga listrik,” kata Nova.
Nova berharap kebutuhan daya listrik di Aceh bisa terpenuhi dalam waktu tidak terlalu lama bahkan bisa surplus. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya investasi dan industri yang lebih besar di masa depan.
PLTA Krueng Isep merupakan salah satu pembangkit yang dioperasikan oleh PT Seunagan Energi. Sejak mulai dibangun pada 2010, PLTA ini resmi beroperasi pada awal Juli 2019.
Direktur Utama PT Seunagan Energi Adi Darwanto, mengatakan sejauh ini PLN baru memberikan izin kontrak 10 Megawatt (MW). “Saat ini masih menunggu kontrak tambahan 10 MW dari PLN Pusat. Mudah-mudahan bisa tahun ini,” jelas Adi.
Gubernur Nova menyebutkan PLTA yang digerakkan dengan 3 turbin itu akan melayani kebutuhan sekitar Nagan Raya. “Pembangkit ini tidak masuk dalam interkoneksi jaringan Sumatera, spesifiknya hanya untuk memenuhi kebutuhan sekitar Nagan Raya,” sebut Nova.
Nova berharap saat efektifnya pembangkit listrik 20 MW dan maksimalnya PLTU Nagan Raya semua kegiatan investasi di Aceh khususnya di Nagan Raya bisa bertambah lancar.
Namun demikian, ada yang lebih penting. Dimana keberadaan PLTA dan semua investasi lain di Aceh bisa menampung tenaga kerja lokal yang signifikan. Apalagi, PLTA tersebut menampung hampir 100 persen tenaga lokal. Nova meminta tradisi mempekerjakan masyarakat sekitar bisa dipertahankan.
Deputi Plan Manager PT Seunagan Energi Saiful, mengatakan dengan beroperasinya PLTA Krueng Isep, kebutuhan listrik sebagian wilayah yang berdekatan dengan lokasi sampai dengan ke Jeuram.
Sebelum PLTA itu beroperasi, lanjut Saiful, masyarakat masih kerap mengalami mati lampu. Hal itu dikarenakan posisi Kecamatan Beutong yang sangat jauh dari PLTU Nagan Raya yang mensuplai listrik ke sana. “Alhamdulillah sekarang lancar,” kata dia.
Setelah dari Nagan Raya, Gubernur Nova didampingi Asisten II Setda Aceh Ir Mawardi dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Mahdinur melanjutkan perjalanan untuk melihat langsung proyek pembangunan PLTA Peusangan 1 dan 2 yang besarnya daya direncanakan 88 MW.
PLTA Peusangan masuk dalam interkoneksi jaringan Sumatera. Nova berharap pembangkit listrik tersebut bisa memberikan kontribusi atas kecukupan kebutuhan daya listrik di Aceh.
“Setahu saya transmisinya juga sudah mendukung. Biasanya tidak cukup pembangkit saja, ketersediaan dan kecukupan transmisi untuk mengalirkan listrik juga harus dipenuhi,” ungkap Nova.
Gubernur berharap proyek PLTA bisa segera diselesaikan. Dengan itu kebutuhan daya listrik di Aceh bisa terpenuhi dalam waktu tidak terlalu lama bahkan surplus. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi masuknya investasi dan industri yang lebih besar di masa depan ke seluruh Aceh. “Doa saya, doa kami semua agar proyek ini bisa segera diselesaikan,” kata Nova.
Untuk diketahui, PLTA Peusangan merupakan proyek lama yang sudah dikerjakan sejak tahun 1998, namun pengerjaannya terhenti karena konflik Aceh. Gempa dahsyat dan tsunami yang terjadi di Aceh akhir tahun 2004 juga membuat teknis pembangunan PLTA ini sempat dikaji ulang. Baru pada 2011 proses pembangunannya dilanjutkan.
Pengerjaan fisik proyek PLTA Peusangan 1 dan 2 ini dilaksanakan oleh Hyundai dari Korea Selatan bekerja sama dengan Pembangunan Perumahan (PP). Dana untuk pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 88 MW 80 persennya merupakan pinjaman dari Jepang serta 20 persen dari PT PLN (Persero).
Kunjungan kerja ke PLTA Peusangan, Nova didampingi langsung oleh General Manager PT PLN UIP Pembangkit Sumatera, Weddy B. Sudirman, GM PLN UIW Aceh Jefri Rosiadi dan pihak Hyundai Korea. Nova juga didampingi langsung Bupati Aceh Tengah Shabela Abu Bakar, Asisten II Setda Aceh dan Kadis ESDM Aceh. (IA)