Banda Aceh — Disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan ‘obat’ Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang paling mujarab saat ini.
Setiap orang yang patuh menjaga jarak fisik dan tidak berkerumum, memakai masker, dan mencuci tangan, ia telah melindungi ratusan orang lain sehingga tidak terpapar virus Corona.
“Kita berharap semua pihak harus bersedia mengonsumsi “obat” Covid-19 yang paling mujarab saat ini, yakni disiplin protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Sabtu, (31/10) malam.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan pada prinsipnya untuk melindungi diri dan melindungi orang-orang lain di sekitar.
Ditambahkannya, bila kasus baru makin berkurang hingga 15 hari pascalibur Maulid Nabi dan cuti bersama akhir Oktober 2020, maka kurva epidemiologi Covid-19 Aceh akan melandai.
Sebaliknya, bila terjadi lonjakan kasus baru (outbreak) maka garis kurva-nya menanjak lagi, dan masa pandemi ini akan terus berlanjut.
“Kita tentu tidak berharap terjadi lonjakan kasus pascalibur dan cuti bersama nanti,” terangnya.
Lebih lanjut Saifullah menambahkan, penderita Covid-19 Aceh yang dilaporkan sembuh bertambah sebanyak 119 orang, Sabtu (31/10).
Sementara kasus baru konfirmasi positif Covid-19 bertambah 11 orang. Sedangkan korban virus Corona yang dilaporkan meninggal dunia bertambah 1 orang, yakni warga Kabupaten Aceh Besar. “Jumlah yang sembuh jauh lebih banyak dari pada kasus baru,” ujarnya.
Dijelaskannya, kasus konfirmasi baru positif covid-19 tersebut merupakan hasil tracing kontak erat maupun kasus konfirmasi yang tidak ada hubungan dengan kasus sebelumnya.
Kasus Covid-19 Aceh secara akumulatif sejak 27 Maret 2020 sudah mencapai 7.405 orang. Penderita yang dirawat saat ini 1.492 orang, sembuh 5.641 orang, dan 272 orang meninggal dunia.
Saifullah merinci kasus konfirmasi baru positif covid-19 sebanyak 11 orang, meliputi warga Kabupaten Aceh Tamiang 5 orang, warga Kota Banda Aceh 4 orang, dan warga Kota Sabang 2 orang.
Sementara penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh sebanyak 119 orang, masing-masing warga Kota Banda Aceh 98 orang, Aceh Jaya 10 orang, Bireuen 4 orang, Aceh Barat Daya dan Subulussalam sama-sama 3 orang, serta 1 orang warga Aceh Tenggara.
“Penderita Covid-19 Aceh yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak 1 orang, yang merupakan warga Kabupaten Aceh Besar,” terangnya.
Lebih lanjut, Jubir Covid-19 Aceh itu, melaporkan kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi sebanyak 608 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 54 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 521 sudah selesai isolasi, dan 33 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus suspect di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 3.680 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.458 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 213 orang dalam proses isolasi di rumah dan 9 orang isolasi di rumah sakit. (IA)