Banda Aceh — Cita-cita Pemerintah Aceh mewujudkan transportasi secara merata, tinggal menunggu beberapa waktu saja.
Dinas Perhubungan Aceh memprediksi awal 2021 ketiga kapal KM acehhebat 1, acehhebat 2, dan acehhebat 3 akan melayani transportasi masyarakat kepulauan di Aceh.
“Awal bulan Oktober 2020 ini acehhebat 1 sudah launching,” kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, di Banda Aceh, Selasa, 29 September 2020.
Tampaknya Junaidi sangat faham dengan kebutuhan transportasi di Aceh. Katanya, baik buruknya ekonomi masyarakat sangat ditentukan oleh transportasi, seperti masyarakat di Simelue, ekonomi masyarakat disana sangat ditentukan oleh cuaca dan kondisi kapal.
“Di Sinabang, suatu hari mungkin ekonomi masyarakatnya meningkat. Nanti begitu transportasinya bermasalah, ekonominya jatuh lagi, harga-harga menjadi mahal, begitu terus putarannya,” sebut Junaidi.
Untuk itu, lanjut Junaidi kehadiran kapal KM acehhebat 1, acehhebat 2, dan acehhebat 3 milik Pemerintah Aceh ingin mendorong agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi antara wilayah daratan yang tumbuh baik dengan masyarakat kepulauan yang ekonominya naik turun.
“Kita harapkan dengan transportasi yang baik ekonomi masyarakat di kepulauan bisa tumbuh positif dan kesejahteraan masyarakat tercapai,” ujar Junaidi.
Katanya, potensi kepulauan itu sangat bagus, terutama potensi perikanan, wisata, dan investasi yang diharapkan dapat tumbuh karena sudah memiliki transportasi yang baik.
“Kita harap kesenjangan antar wilayah bisa cepat selesai,” lanjut Junaidi.
Aceh saat ini memiliki sembilan lintasan penyeberangan yang terdiri dari delapan lintasan dalam provinsi dan satu lintasan antar provinsi. Kesembilan lintasan tersebut hanya dilayani enam unit kapal.
Pelayanan kapal saat ini mencakup;
1. Ulee Lheue – Balohan (Sabang)
2. Ulee Lheue – Lamteng (Aceh Besar)
3. Ulee Lheue – Serapong/Ulee Paya (Aceh Besar)
4. Calang – Sinabang (Simeulue)
5. Meulaboh – Sinabang
6. Labuhan Haji – Sinabang
7. Singkil – Sinabang
8. Singkil – Pulau Banyak (Aceh SIngkil)
9. Singkil – Gunung Sitoli (Nias/Sumut)
Kapal yang melayani penyeberangan di Aceh selama ini:
1. KMP. BRR (911 GT)
2. KMP Tanjung Burang (540 GT)
3. KMP Papuyu (284 GT)
4. KMP Teluk Sinabang (750 GT)
5. KMP Labuhan Haji (753 GT)
6. KMP Teluk Singkil (600 GT)
Saat ini, mulai tahun 2019-2020, Pemerintah Aceh melalui Dishub Aceh membangun tiga unit kapal ro-ro untuk melayani tiga lintasan yaitu;
1. KMP. Aceh Hebat 1 berkapasitas 1300 GT yang dibangun pada Galangan PT. Multi Ocean Shipyard di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau melayani lintasan Pantai Barat – Simeulue KMP.
2. Aceh Hebat 2 berkapasitas 1100 GT yang dibangun pada Galangan PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia di Madura, Jawa Timur melayani lintasan Ulee Lheue (Banda Aceh) – Balohan (Sabang).
3. KMP. Aceh Hebat 3 berkapasitas 600 GT yang dibangun pada Galangan PT. Citra Bahari Shipyard di Tegal, Jawa Tengah melayani lintasan Singkil – Pulau Banyak.
Diharapkan tiga unit kapal ini mampu memperkuat konektivitas maritim di Aceh untuk pengembangan potensi ekonomi wilayah, pariwisata dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah daratan dengan kepulauan di Aceh.
Bahkan, kehadiran tiga kapal tersebut kehadiran kapal ini pun sangat bermanfaat untuk kebutuhan evakuasi dan distribusi logistik kemanusiaan dari dan ke wilayah kepulauan di Aceh, meningat Aceh sebagai daerah yang rawan bencana. (diskominsa)