JAKARTA — Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus dilantik sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Keamanan menggantikan Azis Syamsuddin dalam Rapat Paripurna DPR, Kamis (30/9).
Lodewijk yang merupakan mantan Danjen Kopassus menjabat sebagai Wakil Ketua DPR setelah mengucapkan sumpah jabatan dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung M Syarifuddin.
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” kata Lodewijk.
Pengambilan sumpah Lodewijk disaksikan oleh empat pimpinan DPR lainnya yaitu Ketua DPR Puan Maharani serta tiga wakil ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, Muhaimin Iskandar dan Rachmat Gobel.
Sebelum Lodewijk dilantik, Puan selaku pimpinan rapat paripurna meminta persetujuan anggota dewan untuk menetapkan Lodewikk sebagai wakil ketua DPR.
“Kami menanyakan kepada seluruh peserta sidang, apakah Saudara H Lodewijk F Paulus nomor anggota A281 dapat ditetapkan sebagai Wakil Letua DPR RI, apakah dapat disetujui?”
“Setuju,” jawab peserta rapat diikuti ketukan palu oleh Puan.
Setelah dilantik, Lodewijk berfoto bersama pimpinan DPR lainnya lalu duduk di meja pimpinan.
Posisi wakil ketua umum DPR dari Partai Golkar kosong setelah Azis mengundurkan diri lantaran terjerat kasus dugaan korupsi terkait penanganan perkara.
Azis telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan ditahan sejak Sabtu (25/9/2021) lalu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus resmi ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPR. Dia menggantikan Azis Syamsuddin yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
Penunjukan itu disampaikan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto seusai menyerahkan surat pencalonan Lodewijk kepada Ketua DPR Puan Maharani, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/9).
Sebelum berkecimpung di dunia politik, Lodewijk berkarier di kemiliteran. Pria kelahiran Manado 27 Juli 1957 itu merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1981.
Selama aktif sebagai tentara, Lodewijk banyak mengisi posisi penting di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Pada 2001, ia sempat menjadi komandan pasukan elite di lingkungan korps baret merah yakni Satuan 81 Penanggulangan Teror Kopassus.
Bahkan, Lodewijk sempat menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 2009, menggantikan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.
Selain itu, Lodewijk juga sempat menjabat sebagai Pangdam I/Bukit Barisan pada 2011.
Jabatan terakhir yang diemban Lodewijk di TNI yakni Komandan Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Lodewijk pensiun dengan pangkat letnan jenderal pada 2015. Setelah pensiun dari militer, dia bergabung ke Partai Golkar untuk memulai kiprah politiknya.
Pada 2016, ia tercatat sebagai koordinator Bidang Kajian Strategis DPP Partai Golkar sebelum akhirnya ditunjuk sebagai sekretaris jenderal Partai Golkar pada Januari 2018.
Lodewijk pertama kali masuk ke Senayan pada 2019 setelah terpilih di Daerah Pemilihan Lampung I yang meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Pringsewu, Pesisir Barat, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro.
Ia duduk di Komisi I DPR yang membidangi masalah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.
Lodewijk dinilai sebagai sosok senior di internal Partai Golkar. Hal itu menjadi salah satu alasan Airlangga memilih Lodewijk sebagai wakil ketua DPR pengganti Azis.
“Ya tentunya kalau di partai politik, dari segi ranking senioritas adalah nomor dua adalah sekjen. Kemudian kedua, Pak Lodewijk sudah berada di dalam Komisi I yang salah satunya juga korpolhukam,” kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Seperti diketahui, posisi wakil ketua umum DPR dari Partai Golkar kosong setelah Azis mengundurkan diri.
Azis ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan ditahan sejak Sabtu (25/9) lalu. (IA)