*Pasien Rujukan dari Sabang Sudah Dipulangkan
Banda Aceh — Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus Corona atau Covid-19 di Aceh terus bertambah menjadi 204 orang, hingga Minggu (22/3) pukul 17.00 Wib.
Sementara seorang pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidan (RSUDZA) Banda Aceh dari Kota Sabang, pada Sabtu (21/3) sekira pukul 18.30 Wib, dan sempat beredar di WhatsApp Grup (WAG), bukanlah penderita Covid-19.
Pasien kiriman dari Sabang itu, setelah dilakukan pemeriksaan tidak dijumpai masalah klinis yang berarti, hanya ada riwayat asma, tapi saat ini sudah stabil, dan sudah dibolehkan pulang oleh dokter ahli yang menanganinya.
Pasien tersebut baru pulang satu minggu lalu dari Jakarta dan Bandung. Setiap orang yang pulang dari daerah terjangkit, jika tanpa keluhan bisa istirahat di rumah saja untuk pantau klinis 14 hari.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani dalam informasi harian Covid-19 Aceh, Minggu (22/3).
Menurut pria yang akrab disapa SAG itu, pasien berinisial RP (29 tahun) merasa agak pening, batuk, dan gatal tenggorokan saja, namun dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh karena memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dan Bandung.
“Pasien RP sudah diperbolehkan pulang karena secara medis tidak ada indikasi yang mengarah ke Covid-19” kata SAG mengutip laporan dari pihak RSUDZA Banda Aceh.
Jubir Pemerintah Aceh ini menyayangkan data rinci pasien RP itu sempat beredar di melalui WhatsApp, karena dalam protokol penanganan orang dalam pantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) hal tersebut tidak dibenarkan.
Jubir Covid-19 SAG menghimbau petugas kesehatan, keluarga, kerabat, dan masyarakat, agar lain kali menahan diri dan tidak mengedarkan informasi apa pun tentang ODP atau PDP. “Mohon bersabar dan menunggu informasi yang dikeluarkan oleh petugas yang berwenang,” harapnya.
Bila ada keluarga, tetangga, kerabat, atau mengetahui ada yang demam, batuk, atau sakit kepala, jangan langsung dicurigai Covid-19. Hanya dokter ahli yang memiliki otoritas menjelaskan Covid-19 atau bukan. “Jangan bikin heboh sehingga data pasien tersebar,” pintanya.
Lebih lanjut SAG menjelaskan, jumlah ODP meningkat dari 84 orang pukul 10.00 Wib Sabtu (21/3) dan menjadi 97 orang pukul 17.00 Wib, dan kemudian bertambah lagi menjadi 204 orang, hari Minggu (22/3), pukul 17.00 Wib.
Penambahan itu karena banyak orang baru pulang dari daerah penularan lokal, seperti Jakarta, Bandung, dan bahkan ada yang pulang dari luar negeri. Mereka hanya ODP, bukan PDP, dan sama sekali bukan Covid-19.
Sementara jumlah PDP yang masih dirawat di RSUDZA sebanyak 4 orang dan satu lainnya dirawat di RSUD Cut Meutia Lhokseumawe. Mereka dirawat karena memenuhi kriteria status PDP, dan bukan penderita Covid-19. “Belum ada satu pun penderita Covid-19 di Aceh,” tegas SAG. (TF)