BANDA ACEH — Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Aceh Syariah memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 295 miliar kepada pemegang saham.
Keputusan ini berdasarkan hasil kinerja atas laporan keuangan PT Bank Aceh Syariah Tahun Buku 2022 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono dan Rekan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
“RUPS Bank Aceh Syariah memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 295 miliar kepada pemegang saham berdasarkan capaian kinerja tahun 2022 dan laporan keuangan PT Bank Aceh Syariah Tahun Buku 2022,” ungkap Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Aceh Syariah, Said Zainal Arifin dalam keterangannya, Kamis (9/3/2023).
Dikatakannya, penyetoran dividen merupakan salah satu kontribusi nyata Bank Aceh Syariah dalam meningkatkan Pendapatan sli Aceh yang nantinya akan langsung disetor ke kas daerah masing-masing Pemerintah Aceh dan daerah.
“Dividen ini nantinya akan menjadi salah satu sumber penerimaan daerah untuk membiayai berbagai program ekonomi dan pembangunan,” ujarnya.
Dikatakan Said, berdasarkan laporan keuangan Tahun Buku 2022 yang sudah diaudit dengan opini Wajar Tanpa Pengeceualian, tercatat laba Bank Aceh Syariah sebesar Rp 569 miliar atau meningkat 13,49 % y-o-y dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 502 miliar.
Kemudian pertumbuhan aset tercatat sebesar Rp 28,7 triliun atau meningkat 2,12% dari sebelumnya Rp 28, 1 triliun.
Sementara itu, realisasi pembiayaan tahun 2022 tercatat sebesar Rp 17,3 triliun atau tumbuh 6,05 persen disbanding tahun sebelumnya Rp 16,3 triliun.
Dari jumlah tersebut pertumbuhan biaya produktif tercatat sebesar 31,14 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pembiayaan sehat dibarengi oleh rasio pembiayaan bermasalah atau NPF di angka yang sangat terjaga dengan rasio 0,96 persen.
Adapun DPK Bank Aceh Syariah tercatat sebesar Rp 22,9 triliun dengan komposisi dana murah sebesar 70 persen.
Said menyebut capaian kinerja Bank Aceh Syariah ini dapat diraih lantaran transformasi digital dan didorong oleh dukungan dan sinergi oleh stakeholder terkait.
“Transformasi digitalisasi juga menjadi kunci untuk pencapaian strategi bisnis Bank Aceh Syariah. Saat ini Bank Aceh Syariah kian fokus untuk terus menggarap sektor kredit produktif untuk terus membantu menggerakkan perekonomian Aceh, terutama di sektor pertanian,” pungkasnya.
Adapun, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Aceh di tahun 2022 mengagendakan pertanggungjawaban pengurus tahun buku 2022, rencana Bisnis Bank Tahun 2023, dan sejumlah usulan seperti menyetujui setoran modal tahun 2022, alokasi laba dan pembagian deviden.
Dalam pelaksanaannya, seluruh pemegang saham menyetujui keputusan di dalam RUPS Bank Aceh.
“Kami memberikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham, masyarakat dan seluruh stakeholder yang selama ini telah memberikan dukungan bagi Bank Aceh,” pungkas Said. (IA)