Banda Aceh — Ketua PSSI Aceh Nazir Adam mendukung penuh langkah Presiden Persiraja Banda Aceh Nazaruddin Dek Gam yang melaporkan Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga ke Bareskrim Mabes Polri.
Menurut Nazir Adam, sepak bola adalah perpaduan skill dan silaturahmi serta persahabatan antar sesama tanpa membedakan ras, suku atau golongan.
Jika benar Arya Sinulingga ada mengusir Presiden Persiraja saat pertandingan Sada FC vs Persiraja di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam, Deli Serdang, maka itu sangat disesalkan dan sikap Arya itu tentu sangat tidak terpuji, lebih-lebih lagi ia adalah seorang petinggi di PSSI.
“Kita sangat sesalkan kejadian ini, ini tidak baik, lebih lagi saya tahu persis beliau itu ikut terpilih sebagai Exco PSSI juga dengan ada dukungan suara dari Persiraja di Kongres PSSI waktu itu,” ujar Nazir Adam, Jum’at (1/12).
Ditambahkannya, PSSI dalam menggelar kompetisi itu sudah ada regulasinya dengan sangat jelas, dan setiap terjadi pelanggaran juga ada mekanisme penyelesaiannya yang diatur resmi PSSI.
Begitu juga jika Nazaruddin Dek Gam sebagai Presiden Persiraja mendapatkan sanksi tidak dibenarkan ikut nonton, tentu dia pasti tidak akan menonton pertandingan Persiraja.
“Dan jika pun Presiden Persiraja masih terdapat sanksi tidak boleh nonton, tentu pihak penyelenggaralah yang memintanya untuk tidak berada di tribun penonton, bukan seharusnya Arya Sinulingga yang melakukannya,” terangnya.
Selanjutnya, lanjut Nazir Adam, jika benar Arya Sinulingga ada menghina etnis Aceh, ini ranahnya tentu sudah bukan lagi sepakbola, tapi ini sudah terkait SARA.
“Karena itu saya mendukung penuh Presiden Persiraja melaporkan kasus ini secara hukum, agar ini juga menjadi pembelajaran untuk kita semua, agar citra sepakbola dapat terjaga dengan baik, agar silaturrahmi antar penikmat dan pelaku sepakbola dapat saling menghormati dengan penuh kekeluargaan dan saling menyatukan tanpa membedakan ras, suku atau golongan,” pungkas Nazir Adam. (IA)