BANDA ACEH — Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mengkukuhkan Guru Besar termuda yakni Prof Dr Heru Fahlevi SE MSc.
Heru Fahlevi menjadi profesor termuda USK di usianya saat ini yang baru 39 tahun.
Prof Heru menjadi Guru Besar Bidang Akuntansi Sektor Publik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, ia saat ini menjabat Ketua Jurusan Akuntansi.
Pengukuhan Guru Besar termuda Universitas Syiah Kuala Banda Aceh tersebut melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas, yang dikukuhkan bersama empat profesor baru lainnya di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Kamis, 31 Mei 2023.
Mereka adalah tiga dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yakni Prof Dr Mahdani Ibrahim SE MM (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen), Prof Mirna Indriani SE MSi AK CA (Guru Besar Bidang Akuntansi) dan Prof Dr Heru Fahlevi SE MSc (Guru Besar Bidang Akuntansi Sektor Publik).
Selanjutnya, Prof Dr Asnawi SPd MEd dari FKIP dan Prof Dr Ir Taufiq Saidi MEng dari Fakultas Teknik.
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan menyampaikan selamat atas pencapaian kelima dosen USK tersebut yang berhasil meraih gelar profesor. Dengan bertambahnya lima profesor baru ini, maka jumlah profesor USK saat ini sebanyak 128 profesor.
Rektor mengungkapkan, saat ini laju pertumbuhan profesor cukup baik. Seperti dalam dua bulan terakhir ini. Dimana ada 77 berkas usulan Profesor serta 115 berkas Lektor Kepala USK yang diusulkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Kami mohon doanya, semoga dalam setahun ke depan jumlah profesor di USK bisa mencapai lebih dari 200 profesor,” ucap Rektor.
Selanjutnya, Rektor menilai kepakaran kelima profesor baru ini sangatlah penting dalam mendukung pembangunan di Indonesia. Misalnya, Prof Asnawi yang menemukan model pembelajaran bahasa Inggris yang efektif yaitu strategi teknologi imersif menggunakan video klip berbahasa Inggris.
Model pembelajaran ini sangatlah menarik, karena selama ini banyak metode yang diterapkan agar siswa dapat berbahasa Inggris dengan baik. Namun, sampai saat ini mayoritas siswa di Indonesia masih belum bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dengan baik dan benar.
“Kajian Prof Asnawi bisa menjadi masukan bagi pihak yang berwenang dalam menyusun kebijakan, merancang kurikulum, dan perancang materi pembelajaran,” ucap Rektor.
Lalu Prof Mahdani yang menemukan sejumlah model penyelenggaraan organisasi dengan menitikberatkan pada efisiensi dan produktifitas kerja untuk meningkatkan performa organisasi.
“Kajian Prof Mahdani menarik diterapkan, karena semua model tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang menghambat performa organisasi selama ini,” ucap Rektor.
Selanjutnya, Prof Heru yang pada pengukuhan ini merupakan profesor termuda di USK yaitu berusia 39 tahun.
Prof Heru mengkaji bagaimana mengoptimalkan peran rumah sakit pemerintahan, dengan cara memanajemen biaya dalam meningkatkan efisiensi pada organisasi rumah sakit pemerintah.
Dalam kajiannya, Prof. Heru menggunakan big data analytics serta sejumlah persiapan sebelum big data analytics digunakan.
“Kajian ini dapat menjadi panduan pemerintah guna mewujudkan pengelolaan keuangan yang efisien, dengan tetap menjaga kualitas pelayanan kesehatan,” ucap Rektor.
Selanjutnya, Prof Mirna yang mengkaji organisasi di tingkat pemerintah desa, khususnya dalam bidang sistem dan tata kelola keuangan. Prof Mirna berupaya memastikan pengelolaan keuangan desa berjalan secara transparan dan akuntabel yaitu dengan melakukan pengujian terhadap aplikasi Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) dan penggunaannya.
“Hasil penelitian Prof Mirna sangatlah berarti karena dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan,” ucap Rektor.
Lalu Prof Taufiq yang mengkaji komposit berserat alam sebagai alternatif material konstruksi. Temuannya menunjukkan, komposit berserat alam dapat bekerja dengan baik dalam perbaikan dan perkuatan struktur bangunan.
Selain sebagai alternatif, penggunaan komposit berserat alam ini juga punya manfaat lain, karena harganya relatif murah dan ramah lingkungan.
“Kajian ini memiliki pengaruh yang besar terhadap lingkungan dan dunia konstruksi. Karena mampu meminimalisir kerusakan lingkungan dari penggunaan bahan sintetis,” ucap Rektor. (IA)