Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh menggelar Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) atau lomba baca kitab kuning ke-2 Tahun 2021 di Asrama Haji Banda Aceh yang berlangsung 13-16 Oktober 2021.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh Dr M Jafar SH MHum saat pembukaan MQK ke-2 di Asrama Haji Banda Aceh, Rabu (13/10) malam menyampaikan tiga hal dalam sambutannya.
Pertama, perlombaan ini tidaklah dipandang sebagai sebuah kegiatan rutinitas Pemerintah Aceh saja. Juga bukan hanya sebagai ajang perlombaan dan berkompetisi dalam membaca dan menelaah kitab kuning berbahasa arab.
“Kita mesti melihat bahwa esensi pergelaran perlombaan ini, disamping sebagai sarana meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab kuning, juga sebagai ajang memperkuat ukhuwah dan mempererat silaturahim antar sesama santri. Sehingga diharapkan akan melahirkan kesadaran kita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat,” katanya
Kedua, karena masih dalam kondisi pandemi COVID- 19, maka perlombaan tahun ini diadakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
“Meskipun demikian, kita mengharapkan agar kegiatan ini tetap dapat menambah minat para santri untuk terus meningkatkan kemampuan dalam membaca kitab serta mengupayakan agar kandungan dan isi kitab kuning benar-benar tertanam dalam dan pikiran dan hati para santri,” jelasnya.
Ketiga, penyelenggaraan perlombaan ini dipastikan dapat menjadi salah satu sarana menjaga kemurnian warisan ulama dan guru-guru kita melalui tradisi membaca, mengkaji dan menalaah kitab kuning, sehingga akan tetap terawat eksistensinya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
“Upaya menjaga kemurnian tradisi inilah yang menjadi misi dan tujuan penting Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh mengadakan Musabaqah Qiraatil Kutub II Tahun 2021,” pesan gubernur.
Nova Iriansyah juga menyampaikan, atas nama pribadi dan Pemerintah Aceh, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada panitia pelaksana serta semua pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub II Aceh Tahun 2021 ini.
Menurutnya, even MQK ini memiliki makna sangat penting, dalam rangka mendorong semangat para santri dayah atau pesantren untuk gemar, mahir membaca, serta mempelajari kandungan kitab kuning berbahasa Arab.
Oleh karena itu, gubernur berharap agar pelaksanaan event MQK II tahun ini bukanlah sekedar mempertahankan tradisi dan menghidupkan budaya kelimuan di kalangan para santri dayah/ pesantren. Namun kegiatan ini harus berdampak positif bagi para santri, untuk sedini mungkin mempersiapkan diri menjadi ulama, teungku dan ahli ilmu agama.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri SAg MH dalam laporannya menyampaikan, pelaksanaan MQK ini sebagai ajang evaluasi dalam rangka melahirkan kader-kader ulama muda di masa mendatang.
Ajang ini juga memiliki tujuan agar santri dayah Aceh terseleksi dengan baik untuk mengikuti kegiatan MQK tingkat nasional dalam rangka mengharumkan nama Aceh di kancah nasional, ujarnya.
Zahrol melaporkan, pada MQK II ini diperlombakan 10 Cabang, yaitu Tingkat Ula 2 Cabang (Ahklak dan Tauhid), Tingkat Wustha 4 Cabang (Fiqh, Tarikh, Tafsir dan Hadits) dan Tingkat Ulya 4 Cabang (Nahwu, Ushul Fiqh, Ilmu Tafsir dan Balaghah) dengan total peserta 380 orang, pendamping 80 orang dan official 80 orang.
“Acara ini akan berlangsung di Asrama Haji Banda Aceh dari 13- 16 Oktober 2021,” jelasnya.
Zahrol juga menjelaskan panitia penyelenggara yaitu Dinas Pendidikan Dayah Aceh menyediakan hadiah berupa Piala dan Dana Pembinaan yang diberikan kepada Juara I sebesar Rp 20 juta, Juara II Rp 15 juta, Juara III Rp 12 juta, Juara Harapan I Rp 10 juta, Juara Harapan II Rp 8 juta dan Juara Harapan III Rp 6 juta.
“Total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp 1,4 miliar lebih,” pungkasnya. (IA)