JAKARTA— Masyarakat Aceh memperingati 17 tahun perdamaian, Senin (15/8/2022).
Partai Demokrat meminta kepada seluruh kader untuk menjaga dan merawat perdamaian di Aceh.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Teuku Riefky mengatakan, bagi Demokrat merawat Perdamaian Aceh merupakan kewajiban. Sebagaimana amanah Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Ketum AHY selalu menyampaikan bahwa merawat perdamaian dan keamanan di Aceh adalah sebuah keniscayaan bagi Partai Demokrat. Ini sejalan dengan nilai-nilai perjuangan Demokrat yaitu mejaga keamanan dan perdamaian,” ungkap Pimpinan Komisi I DPR RI ini dalam keterangan tertulis, Senin (15/8).
Lebih lanjut Teuku Riefky menyampaikan kepada seluruh kader, baik di legislatif maupun di eksekutif untuk mendukung dan memperjuangkan upaya penguatan pelaksanaan butir-butir perjanjian MoU Helsinki yang dituangkan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA).
“Kita meminta kepada seluruh kader Partai Demokrat, khususnya di Aceh untuk fokus dan konsisten mendukung dan memperjuangkan upaya penguatan dan pelaksanaan butir-butir MoU yang ada dalam UUPA”.
Anggota DPR RI Dapil Aceh II ini kembali mengingatkan kepada seluruh kader bahwa perdamaian Aceh merupakan salah satu yang harus syukuri dan apresiasi.
Terlebih bagi Demokrat perdamaian Aceh merupakan salah satu warisan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Aceh yang perlu dikawal bersama.
“Perdamaian Aceh yang kita rasakan hari ini adalah salah satu capaian yang perlu kita rawat. Kita berterimaksih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh, terutama Pak SBY. Perdamaian ini harus kita jaga dan kawal bersama” pungkasnya. (IA)