BANDA ACEH – Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebutkan, larangan mudik perlu menjadi perhatian lantaran berisiko terjadinya peningkatan kasus.
Bisa saja orang melakukan perjalanan mudik dalam kondisi sehat namun kemudian terpapar Covid-19 dalam perjalanan, sehingga sangat berpeluang untuk terus menularkan virus itu ke keluarga dan orang lain di kampung halaman.
Untuk itu, dia meminta masyarakat menunda mudik tahun ini demi kebaikan bersama.
“Jangan sampai mudik malah menjadi hal tragis karena kita membawa virus ke kampung dan kehilangan orang yang kita sayangi,” ujar Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana di Aceh bersama Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Selasa (20/4).
Rakor yang berlangsung di Gedung Serbaguna Setda Aceh itu diikuti Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Achmad Marzuki, Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada, Wakil Ketua DPRA Hendra Budian dan unsur Forkopimda Aceh lainnya, sejumlah kepala dinas, staf ahli Gubernur, Asisten Setda Aceh, serta para pejabat BNPB yang ikut bersama Doni Monardo. Rakor juga disiarkan secara online untuk diikuti para bupati/walikota masing-masing daerah di Aceh.
Doni Monardo juga menyayangkan di tengah tingginya angka kasus Covid-19 masih ada masyarakat di Indonesia yang bahkan tidak percaya bahwa virus itu benar-benar ada. Padahal angka penularan dan kematian telah cukup tinggi.
Untuk itu Doni mengimbau agar ceramah agama di bulan Ramadan juga diisi dengan materi Covid-19 sehingga masyarakat tercerahkan dan tidak abai menjaga protokol kesehatan.
Mitigasi Berbasis Vegetasi
Kepala BNPB Doni Monardo juga menyampaikan kepada Gubernur Aceh Nova Iriansyah agar dapat melahirkan qanun yang menyusun program mitigasi bencana berbasis vegetasi.
Mitigasi berbasis vegetasi dinilai sebagai salah satu langkah tepat di tengah tingginya ancaman bencana alam di Aceh, mulai dari tsunami, banjir, longsor hingga badai.
Doni menyebutkan beberapa jenis pohon yang dapat ditanami di Aceh sebagai langkah mitigasi berbasis vegetasi. Diantarannya cemara, bakau, ketapang, beringin, hingga pinago.
“Membangun mitigasi berbasis vegetasi adalah salah satu strategi bagi Pemerintah Aceh. Kalau tidak, jika bencana ini terulang di masa depan kita akan menyesal,” ujar Doni.
Sementara Gubernur Nova dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Pemerintah Aceh saat ini masih terus fokus pada berbagai langkah penanggulangan dan pencegahan penularan Covid-19. Termasuk menyukseskan program vaksinasi.
Selain itu juga akan menyukseskan larangan melakukan mudik menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah bagi aparatur sipil negara (ASN) yang berlaku pada 6-17 Mei 2021. “Mudik jelas-jelas kita larang bagi ASN,” ujar gubernur.
Gubernur Nova juga menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 di Aceh. Memasuki awal 2021, kata gubernur, tingkat penyebaran virus tersebut di Aceh mulai menurun. Tapi belakangan ini juga kembali menunjukkan tanda-tanda kenaikan kasus.
Untuk itu, gubernur mengajak semua pihak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan, serta mendukung suksesnya vaksinasi.
Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana di Aceh itu berlangsung sekitar satu setengah jam. Selanjutnya Doni melanjutkan agenda peresmian meresmikan Rumah Sakit Lapangan, Pengembangan RS Zainoel Abidin sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19. Setelah itu Doni dan rombongan bertolak ke Kabupaten Simeulue. (IA)