SAMALANGA — Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh Tgk H Faisal Ali kembali mengajak masyarakat dan semua pihak di Aceh untuk mendukung sepenuhnya pelaksanaan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
Ulama yang akrab disapa Lem Faisal ini meminta agar tidak ada pihak-pihak yang terus merongrong dan mengampanyekan penolakan LKS di Aceh jika tidak paham.
Hal itu disampaikan Ketua MPU Aceh saat menjadi pembicara pada
Seminar Akbar Ekonomi Syariah dalam rangka peringatan Haul ke-35 Abon Azis di Dayah MUDI Mesra Samalanga, Kabupaten Bireuen, Senin (2/1/2022).
“Jangan sampai kita ini bagian dari merongrong LKS, bagian dari mengkampanyekan itu belum syariah, belum ini, belum itu. Padahal kita tidak paham. Hanya termakan dengan isu-isu yang ada di media sosial,” ujar Tgk H Faisal Ali.
Abu Faisal dalam paparannya juga sangat menegaskan kepada peserta seminar bahwa jangan pernah menolak sesuatu kalau tidak paham secara utuh apalagi mengkampanyekan kepada publik.
Pesan tersebut disampaikan oleh Ketua MPU Aceh untuk menjawab dan memberi tanggapan terhadap berbagai isu-isu yang muncul untuk menyerang perbankan syariah khususnya di wilayah Aceh, bahkan ada yang masih meminta bank konvensional dikembalikan lagi ke Aceh.
“Dalam konteks pelaksanaan qanun LKS ini jangan sampai kita generasi yang sedang mempelajari fiqih muamalat yang selama ini tidak kita ketahui wujud prakteknya dimana, lalu ikut-ikutan menolak LKS.
Di lembaga keuangan syariah itu seperti bank syariah, tentu ada yang namanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang terus memonitor, mengevaluasi dan mengarahkan setiap transaksi itu agar tidak keluar dari konsep dasar aturan syariah. Itu terus terpantau, dilihat di situ. Jadi kalau ada yang tidak sesuai, akan langsung diarahkan agar sesuai aturan syariah,” terang Abu Sibreh yang juga Ketua PWNU Aceh ini.
Acara seminar ini pun berlangsung dengan sangat baik dan nampak dari para peserta yang begitu menikmati pemaparan dan juga adanya terjadi diskusi yang alot.
Abu Faisal dalam pernyataannya juga mengharapkan bahwa ada dari pihak dayah dan santri ke depannya yang ikut mendaftar sebagai dewan pengawas bank syariah di Aceh.
Bank Syariah Indonesia (BSI) ikut berperan dalam menyemarakkan serangkaian acara pada peringatan haul Abon Abdul Aziz bin Muhammad Shaleh ke-35 dengan mengadakan seminar akbar ekonomi Syariah yang bertajuk “Tren Ekonomi Syariah Global: Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia” di dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga di gedung aula Ma’had Aly MUDI Senin (2/1/2023).
Acara seminar ini diikuti oleh beberapa perwakilan dari perbankan Syariah wilayah Banda Aceh, Bireueun dan Lhoekseumawe, para perwakilan ormas, dosen Ma’had Aly, mahasantri Marhalah Ula dan Marhalah Tsani serta tamu undangan. Para peserta sangat antusias mengikuti acara ini yang mulai berlangsung pada pukul 13.00 sampai 16.00 WIB.
Abi H Zahrul Fuadi Mubarrak MPd yang akrab disapa Abi Mudi dalam sambutannya mewakili Mudir Dayah Mudi Mesra mengatakan, bahwa acara ini sangat penting untuk dilaksanakan agar esensi dari ekonomi syariah ini dapat dikupas secara tuntas dalam seminar ini dan dapat diterapkan secara kaffah.
Adapun pemateri yang menjadi narasumber utama pada seminar ini adalah Saiful Musadir selaku Institutional Banking and Government Relationship Deputy BSI Region 1 Aceh dan Abu Faisal Ali (Ketua MPU Aceh). Acara seminar ini berlangsung menarik yang dimoderatori oleh Dr Tgk Fajri Muhammad Kasim.
“Menjadi sebuah kehormatan bagi kami dari BSI diundang ke Dayah MUDI Mesra untuk diskusi langsung mengenai perkembangan ekonomi syariah di Aceh, dan bersanding dengan para ulama-ulama di sini. Jadi ini patut diapresiasi dan diacungi jempol serta harus dipertahankan dan dikembangkan,” ujar Saiful Musadir dalam sela-sela penyampaiannya. (IA)