BANDA ACEH — Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani telah membentuk tim khusus untuk mengejar dan menangkap pelaku tabrak lari yang mengakibatkan seorang anak bernama Muhammad Wildan Al Fauzan (16) meninggal dunia, pada Selasa (11/1/2022) di Jalan Pocut Baren, Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Hal tersebut disampaikan Dicky Sondani melalui keterangan tertulisnya, Rabu (12/1) di Banda Aceh.
Dalam keterangannya itu, Dicky mengatakan akan melakukan penegakan hukum yang tegas apabila pelaku tidak segera menyerahkan diri.
Karena, kata Dicky, petugas sudah memegang bukti, dimana mobil dan wajah pelaku yang sempat terekam CCTV.
Dicky juga meminta pemilik kendaraan dumptruk agar jangan menyembunyikan pelaku, karena juga bisa kena sanksi pidana.
Ia juga berharap kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku lewat foto yang disebar, agar segera melaporkannya kepada Satlantas Polresta Banda Aceh atau kantor polisi terdekat.
“Apabila masyarakat ada yang melihat atau mengetahui pelaku bisa segera melaporkannya kepada petugas. Kepada pelaku juga diharap agar segera menyerahkan diri,” tegasnya.
Digilas Dumptruk, Santri Asal Palembang Meninggal Kecelakaan, Sopir Lari Lihat Massa Mulai Ramai
Relawan PMI Kota Banda Aceh dan petugas kepolisian mengevakuasi jenazah santri yang meninggal kecelakaan di Jalan Pocut Baren, Banda Aceh setelah bersenggolan dengan truk pengangkut material, Selasa (11/1).
Seperti diketahui, kecelakaan lalu lintas merengut nyawa Muhammad Wildan Al Fauzan (16), santri Yayasan Qolbun Salim Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Wildan meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Pocut Baren, Kecamatan Kuta Alam, Selasa (11/1/2022) pagi.
Nyawa santri asal Palembang, Sumatera Selatan itu tidak tertolong setelah tubuhnya terserempet hingga tergilas oleh sebuah truk pengangkut material (dumptruk) yang memilih meninggalkan lokasi kejadian pasca kecelakaan tersebut.
Kecelakaan yang merenggut korban nyawa itu terjadi tidak jauh dari persimpangan lampu lalu lintas (traffic light) atau tepatnya di depan Sekolah Dasar (SD) Negeri 20 Banda Aceh.
Dari informasi yang diperoleh, kecelakaan itu terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban Wildan yang menggunakan sepeda motor Honda Beat seorang diri baru pulang dari pasar membeli kacang kedelai untuk dibawa pulang ke yayasan.
Korban yang melaju dari arah Peunayong bertujuan pulang ke yayasan di Lamdingin.
Begitu juga dengan truk material yang bersenggolan dengan korban, juga datang dari arah yang sama dengan membawa beban material.
Tiba-tiba pas di depan SDN 20 Banda Aceh, sepeda motor yang dikendarai santri tersebut dari sisi kiri ersenggolan dengan truk.
Malang, almarhum Wildan langsung jatuh dan mirisnya bagian kepala santri itu langsung kena ban belakang truk material tersebut. Korban pun langsung meninggal di lokasi kejadian.
Anti Maisa, seorang pedagang jajanan di lokasi itu mengungkapkan, dirinya sempat melihat santri itu jatuh dari sepeda motornya dan langsung bagian kepala korban terkena ban bagian belakang truk itu.
“Saya lihat truk itu sempat melambat, mungkin ingin berhenti ya. Tapi, begitu dilihat orang sudah ramai-ramai, truk itu langsung lanjut jalan,” kata Anti.
Kasus kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa tersebut sudah ditangani Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Banda Aceh. (IA)