BANDA ACEH — Animo masyarakat kota Banda Aceh untuk memilih pada Pemilu 2024 sangat tinggi. Setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) disebut ramai didatangi pemilih.
Antusiasme masyarakat Aceh, khususnya Kota Banda Aceh, untuk menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 tampak begitu tinggi. Masyarakat berbondong-bondong datang ke TPS sejak pagi hari.
Terdapat 618 TPS di Kota Banda Aceh yang tersebar di 90 desa. Masyarakat mengaku datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya karena ingin ikut menentukan nasib bangsa selama lima tahun ke depan.
Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh Yusri Razali bersama Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin serta pejabat Forkopimda Banda Aceh sempat memantau pemilihan di TPS 1 di Desa Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Rabu (14/2/2024).
Yusri berbincang-bincang dengan petugas di TPS serta menyaksikan jalannya pemungutan suara.
“Saya melihat animo masyarakat sangat besar untuk berpartisipasi pada Pemilu 2024 ini,” kata Yusri kepada wartawan.
Yusri mengaku sudah memantau di beberapa TPS sejak pagi. Sejumlah masyarakat disebut ada yang sudah mengantre di lokasi pencoblosan sejak pukul 07.00 WIB.
“Kita pantau proses pemungutan suara sampai ini tidak ada kendala. Laporan ke kita semua masih berjalan sesuai ketentuan yang ada,” jelas Yusri.
Menurutnya, pemilih dilarang membawa ponsel ke bilik suara saat mencoblos.
Petugas menyediakan tempat khusus penitipan ponsel bagi masyarakat yang hendak memilih.
“Namun meskipun ada sebagian warga yang tidak mau menitipkan, selama tidak mengunakan tidak mengoperasikan HP di dalam bilik suara itu tidak menjadi masalah,” jelas Yusri.
“Kalau mereka ingin mengunakan HP boleh-boleh saja misalnya ingin mengambil foto TPS itu boleh dan di benarkan, ingin ambil foto saat memasukan surat suara ke dalam kotak suara boleh. Yang tidak diperbolehkan adalah mendokumentasi, merekam apapun itu di dalam bilik suara di saat mencoblos,” lanjutnya.
Laporan tim Metro TV dari Desa Beurawe, Kota Banda Aceh, salah satu TPS tampak dipenuhi oleh masyarakat. TPS di Desa Beurawe kebanyakan didirikan di sekolah-sekolah, salah satunya di SD 32 Beurawe.
Begitu juga TPS di Gampong Lamteh Kecamatan Ulee Kareng. Sebanyak 7 TPS yang berada di SMAN 10 Banda Aceh tampak dipenuhi warga yang antri untuk mencoblos.
Tingginya antusiasme masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya menyebabkan antrean terjadi cukup panjang. Rata-rata warga menghabiskan waktu 90 menit di TPS. (IA)