BANDA ACEH — Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Forum Dakwah Perbatasan (FDP) kembali menggelar Sekolah Keluarga Samara angkatan kedua.
Sekolah samara angkatan kedua itu dibuka dengan kegiatan seminar yang diisi sejumlah pakar dari berbagai bidang ilmu, di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu, 17 Februari 2024.
Ada ratusan peserta yang menghadiri seminar tersebut, baik secara langsung maupun virtual.
Sementara peserta sekolah Samara angkatan kedua ini diikuti 68 orang yang terdiri dari laki-laki maupun perempuan.
Pj Ketua TP PKK Aceh, Ayu Candra Febiola Nazuar menjelaskan, Sekolah Samara merupakan pendidikan pra nikah bagi calon pengantin.
Tujuan dari sekolah ini membekali ilmu bagi setiap calon pengantin tentang tugas dan tanggungjawabnya setelah menikah serta berbagai hal yang perlu disiapkan seperti kesehatan dan psikologis.
“Sekolah ini mendapat dukungan penuh dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, BKKBN, Dinas P3A dan unsur akademis,” sebut istri Pj Gubernur Aceh itu.
Menurut Ayu, pendidikan pra nikah begitu penting bagi setiap calon pengantin.
Sebab akan ada banyak fase masalah yang datang dalam hubungan pernikahan nantinya seperti persoalan finansial, keluarga, pekerjaan rumah tangga, kehamilan dan mengurus anak.
Ayu mengatakan, jika setiap pasangan tidak memiliki ilmu yang cukup saat menghadapi berbagai masalah tersebut, maka akan muncul berbagai persoalan baru yang merugikan rumah tangga.
“Data statistik per Desember 2023 ada 7.145 kasus perceraian di Aceh, yang mencengangkan adalah penggugat terbanyak dari pihak istri dengan alasan diantaranya suami tidak bertanggungjawab nafkah lahir batin, faktor ekonomi, perselingkuhan dan narkoba,” kata Ayu.
Ayu merasa prihatin dengan kondisi tersebut dan berharap bisa menjadi perhatian bagi semua pihak.
Oleh sebab itulah pihaknya melalui PKK Aceh membuka pendidikan pra nikah bagi calon pengantin lewat Sekolah Samara.
“Perjuangan kita masih panjang, kita semua berharap semoga sekolah pra nikah Samara dapat berjalan berkelanjutan dan memperluas sinergi dengan berbagai pihak, mimpi besar kita agar program ini diikuti oleh kabupaten/kota dan menjadi kebutuhan pribadi calon pengantin sebelum menikah,” pungkas Ayu. (IA)