Banda Aceh –Tim Penyelamat Gubernur Aceh meminta agar para tim medis untuk segera memperpanjang status isolasi Gubernur Nova Iriansyah.
Hal ini disarankan demi kebaikan dan kesehatan Nova. Karena setelah menjalani isolasi mandiri usai terpapar covid-19 sejak 31 Mei lalu, kemudian dilakukan uji swab lagi pada 14 Juni, hasilnya belum sembuh dan masih positif covid-19.
“Kendatipun masa isolasi Covid-19 ditentukan 14 hari, namun demi kebaikan orang nomor satu di Aceh tersebut, perlu dilakukan langkah kongkrit untuk diperpanjang hingga tiga bulan mendatang,” kata Humas Ketua Tim Penyelamat Gubernur Aceh, Mutaqin melalui keterangan tertulis, Jum’at (18/6).
Menurut Mutaqin, masalah nyawa dan kesehatan jauh lebih penting daripada urusan pemerintahan. Persoalan pemerintahan, Gubernur Aceh masih bisa diwakilkan dengan penunjukan Pelaksaka Harian (Plh).
“Gubernur bisa mengambil cuti, dan tim medis dapat memperpanjang masa isolasi demi kebaikan kesehatan gubernur. Mengenai roda pemerintahan sah-sah saja ditunjuk pelaksana harian, dan roda pemerintahan tetap berjalan efektif sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Mutaqin menilai, proses penyembuhan yang ideal Gubernur Aceh tidak cukup hanya 2 Minggu atau 1 bulan.
“Jangan sampai setelah sembuh beliau yang merupakan simbol Pemerintahan Aceh kembali terjangkit Covid-19, hal ini pasti akan sangat memilukan hati masyarakat Aceh,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Mutaqin, langkah untuk memberi kesempatan beristirahat sembari isolasi mandiri selama tiga bulan akan mengembalikan kesehatan prima orang nomor satu di Aceh itu.
“Saya pikir tidak masalah jika beliau dibebaskan dari tanggung jawabnya untuk tiga bulan atau lebih, sehingga ketika kembali sehat beliau dapat bergerak membangun Aceh dengan lebih baik. Mensana In Corpose Sano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat),” pungkasnya.
Sebelumnya, Nova Iriansyah telah menjalani vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. Setelah divaksin, orang nomor satu di Aceh dua pekan lalu atau 31 Mei 2021 dinyatakan positif terpapar virus Corona. (IA)