BANDA ACEH — Kinerja Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Aceh terus meningkat.
Terhitung hingga 31 Agustus 2021, jumlah investor saham di Aceh mengalami peningkatan dengan total 33.563 investor dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Dari jumlah tersebut angka tertinggi pelaku investasi saham tersebut ada pada kaum muda atau generasi milenial yang saat ini berusia 18-25 tahun, yakni sebanyak 13.674 investor.
Disusul dengan usia 26-30 tahun sebanyak 7.491 investor, selanjutnya usia 31-40 berjumlah 8.230 investor dan kelompok usia 41 tahun ke atas 4.168 investor.
“Jumlah investor saham dari kalangan anak muda atau generasi milenial mengalami kenaikan di Aceh. Data BEI Aceh per 31 Agustus 2021 menunjukkan sebanyak 13.674 milenial tercatat sebagai investor saham atau 47,7 persen dari total investor,” ungkap Kepala Kantor BEI Perwakilan Aceh, Thasrif Murhadi saat bincang-bincang dengan awak media seputar update pasar modal di Banda Aceh, Jum’at (17/9) sore.
Menurutnya, hal itu terjadi karena perkembangan zaman saat ini yang serba digital dan berbasis online. Terlebih, kaum milenial kini secara perlahan memahami soal investasi saham.
“Kalau dulunya pemahaman kita adalah menabung mungkin sekarang ini berbeda agak berbeda, selain menabung juga berinvestasi,” kata Thasrif.
Menurut Thasrif, tingginya minat kalangan remaja dan anak muda berinvestasi di saham tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan edukasi yang dilakukan pihaknya selama ini. Sebagaimana diketahui BEI Aceh kerap melakukan sosialisasi ke kampus-kampus tentang tip berinvestasi di bursa saham.
“Selama ini Kantor BEI Perwakilan Aceh juga kerap melakukan sosialisasi serta memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya generasi milenial tentang investasi saham. Sejak dini kita perkenalkan dengan investasi saham hingga nantinya generasi muda ini paham betul tentang berinvestasi.
Alhamdulillah ini artinya kegiatan edukasi dan sosialisasi yang kita lakukan berdampak positif terhadap kalangan remaja dan anak muda. Sehingga mereka melek investasi sejak usia muda,” lanjutnya.
Thasrif menambahkan, jumlah keseluruhan investor Aceh di bursa saham mencapai 33.563 dari berbagai profesi dan kalangan seperti mulai dari para pelajar dan mahasiswa, pengusaha, ASN, TNI-Polri hingga yang lainnya. Namun didominasi oleh kalangan pelajar yang mencapai 9.620, lalu pegawai swasta 8.976, dan pengusaha 4.912.
Meskipun begitu, secara nominal nilai investasi masyarakat Aceh melalui bursa saham baru berkisar Rp 1,5 triliun padahal secara nasional nilai investasi saham mencapai Rp 7.456 triliun dari sebanyak 750 perusahaan yang tercatat di BEI.
“Secara nilai jumlah investasi masyarakat Aceh di saham baru berkisar Rp1,5 triliun. Padahal Market Capitalisasi secara nasional mencapai Rp7.456 triliun,” pungkasnya. (IA)