BANDA ACEH – Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Yanuar Budinorman, menyampaikan, selama ini PT PIM mengalami kekurangan stok gas dalam memproduksi pupuk. PT Medco dan Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai pemasok juga tidak mampu memenuhi kebutuhan gas yang diminta PT PIM.
“Jika mengharapkan gas dari Bontang harganya mahal sekali dan mempengaruhi pada peningkatan harga penjualan pupuk sehingga masyarakat tidak mampu membelinya. Oleh karena itu, kami berusaha mencari sumber pasokan gas lain dari impor,” kata Yanuar.
Hal itu disampaikannya saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Meuligoe Gubernur, Selasa (4/5).
Yanuar mengatakan, nantinya harga gas yang diimpor harus lebih murah daripada gas lokal. Karena itu, ia mengharapkan rekomendasi dari Gubernur Aceh agar dapat mengusulkan impor gas kepada Pemerintah Pusat.
Pihaknya juga akan menggandeng PT Pembangunan Aceh (PEMA) menjadi perusahaan yang akan mendistribusikan penjualan pupuk non subsidi.
Nantinya distributor akan menjalin kerja sama dengan Kepala Dinas terkait di kabupaten/kota dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk menyalurkan penjualan pupuk tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Yanuar juga menyatakan komitmen PT PIM untuk membantu pemerintah dalam mengambangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mendukung segala kebijakan PT PIM dalam menjalankan usahanya di Aceh. Ia mengatakan, selama kebijakan perusahaan memberi keuntungan bagi masyarakat dan daerah maka harus didukung.
“Tentu sebagai Pemerintah Aceh menyesuaikan saja, sepanjang itu menguntungkan perusahaan, menguntungkan rakyat dan negara, tentu pemerintah mendukung,” kata Nova Iriansyah.
Menjawab permintaan pihak PT PIM, Gubernur Nova Iriansyah, menyatakan siap mendukung dan memudahkan usaha yang dijalankan perusahaan tersebut. Apalagi jika tujuannya agar harga pupuk yang dijual dapat dijangkau masyarakat.
Nova juga mengapresiasi PT PIM yang memilih PT PEMA sebagai perusahaan yang akan mendistribusikan penjualan pupuk mereka. Ia berharap melalui kerja sama tersebut, perusahaan milik Pemerintah Aceh itu dapat mandiri.
Ikut hadir mendampingi Gubernur Nova dalam pertemuan tersebut Dirut PT PEMA Zubir Sahim, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Martunis, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Mahdinur dan Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh Amirullah. (IA)