Kadisdik Aceh, Rachmat Fitri HD, Senin (13/7) meninjau proses belajar mengajar sejumlah sekolah di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar secara daring menandai tahun pelajaran baru 2020/2021.
Banda Aceh — Sebanyak delapan kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang berstatus zona kuning penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) pada masa new normal, masih tetap memberlakukan proses pembelajaran dalam jaringan (daring) secara online.
Adapun kedelapan daerah tersebut yaitu, Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Aceh Tamiang, dan Aceh Selatan.
Pihak sekolah di delapan kabupaten/kota tersebut masih menerapkan Belajar Dari Rumah (BDR) kepada para siswanya ketika dimulainya tahun pelajaran baru, Senin (13/7).
Selain itu, juga ada 15 kabupaten/kota se-Aceh yang berada di zona hijau penyebaran Covid-19 dan memenuhi Prosedur Operasional Standar (POS) mekanisme untuk dilaksanakannya pembelajaran secara tatap muka pada fase new normal.
Ke-15 daerah tersebut yakni Kota Sabang, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya (Abdya), Kota Subulussalam, Aceh Singkil dan Kabupaten Simeulue.
Hal itu disampaika Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Rachmat Fitri HD, Senin (13/7) saat meninjau proses belajar mengajar sejumlah sekolah yang ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, menandai tahun pelajaran baru 2020/2021.
Diantara sekolah yang ditinjau, SMAN 1 Banda Aceh, SMAN 11 Banda Aceh, SMKN 1, 2 dan 3 Banda Aceh serta SMAN 1 Unggul Darul Imarah, Aceh Besar.
Turut mendampingi Kadisdik, Kabid Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, Kabid Pembinaan SMK, T. Miftahuddin, Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T. Fariyal, serta Koordinator Pengawas SMA, SMK dan SLB Aceh, Marwandi.
Kadis Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri, mengatakan seluruh SMA yang dikunjungi rombongan Kadisdik Aceh itu telah menerapkan protokol kesehatan dan protokol pendidikan pencegahan Covid-19 yang telah diatur oleh Pemerintah Aceh.
“Mulai dari pintu masuk pekarangan sekolah, pada saat pelaksanaan pembelajaran, hingga pulang kembali ke rumah. Semua wajib dijalankan dengan protokol kesehatan yang lengkap,” pintanya.
Berdasarkan pemantauannya, Kadisdik Aceh menjelaskan SMAN 1 Banda Aceh masih melaksanakan pembelajaran dari rumah, namun para guru secara bergantian melakukan pembelajaran dari sekolah kepada siswanya.
“Ketika para guru dan kepala sekolah yang datang untuk mengajar ke sekolah, semuanya juga wajib menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, cek suhu tubuh, cuci tangan, dan menggunakan handsanitizer,” tegasnya.
Kadisdik juga melarang warga sekolah berkumpul dalam jumlah banyak dan tidak diberikan izin membuka kantin. Selanjutnya, memastikan seluruh guru agar dalam keadaan sehat.
“Ruang UKS harus dapat difungsikan menjadi pusat kesehatan di sekolah. Jika ada warga sekolah yang sakit maka dapat diberikan pertolongan pertama di sekolah,” harapnya.
Kadisdik Aceh dengan sigap memeriksa setiap ruangan yang ada di sekolah yang dikunjungi. Jadwal shift guru dan jadwal pembelajaran siswa juga tak luput dari perhatiannya.
“Kita juga memeriksa laporan pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) yang telah dilaksanakan guru dan siswa. Sebagai bahan evaluasi bagi Disdik Aceh,” terangnya.
Di SMAN 11 Banda Aceh, Kadisdik Aceh juga melihat langsung siswa baru yang sedang mengikuti tes pemilihan jurusan IPA dan IPS. Sebanyak 140 siswa baru telah mendaftar ulang di sekolah tersebut.
“Siswa dibagi 10 orang per sesi untuk mengikuti tes pemilihan jurusan ini. Mereka diberikan waktu satu hingga dua jam per sesinya,” jelas Kepsek Nuriati.
Setelah diketahui jurusannya, maka selanjutnya akan dibagi kelas dan dipertemukan wali kelasnya masing-masing guna pengaturan jadwal pelaksanaan BDR.
Di SMKN 1 Unggul Darul Imarah, Aceh Besar, para guru, kepsek hingga petugas pengamanan menggunakan pelindung wajah dan masker selama masa pembelajaran new normal.
“Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sangat bersih dan rapi. Tata letak meja guru juga sudah sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.
Hal yang berbeda tampak di halaman SMKN 1, 2 dan 3 Banda Aceh. Terlihat ada kerumunan siswa yang tidak mengindahkan protokol kesehatan. Kadisdik Aceh langsung menegur pihak sekolah agar segera melerai kerumunan siswa tersebut.
“Saat ini tidak boleh mengumpulkan orang dalam jumlah banyak. Dengan alasan apapun, karena kesehatan dan keselamatan adalah hal yang paling utama,” tuturnya.
Setelah mendapatkan penegasan tersebut sebagian siswa langsung pulang dan menunggu jadwal yang akan disusun kembali pihak sekolah kemudian. (IA)