Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh kembali melakukan desinfeksi dengan penyemprotan cairan disinfektan di rumah ibadah. Kali ini ada 120 rumah ibadah yang disasar. Bukan hanya masjid, tapi juga rumah ibadah warga non muslim baik gereja, vihara, dan kuil yang ada di Banda Aceh.
Salah satu program protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tersebut diluncurkan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Jum’at (10/7), di Masjid Baitul Musyahadah (Kupiah Meukutop), Gampong Geuceu Kayee Jato, Kecamatan Banda Raya.
Pada seremoni yang dihadiri Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Kapolresta Kombes Pol Trisno Riyanto dan unsur Forkopimda lainnya serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) itu, Aminullah turut menyerahkan bantuan paket pencegahan Covid-19 yang terdiri atas thermogun, hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan masker kain bagi para pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) se-Banda Aceh.
Menurut Aminullah, desinfeksi ini merupakan komitmen Pemko Banda Aceh untuk memastikan warganya terhindar dari virus Corona yang belum ditemukan vaksinnya hingga kini. “Ini salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Apalagi pada akhir Juni lalu kasus positif Corona sempat meningkat tajam di Banda Aceh dan Aceh pada umumnya,” terangnya.
Penyebabnya menurut wali kota karena penerapan protokol kesehatan yang longgar pada suasana lebaran dan euforia new normal’. “Namun sekarang kasus Corona di Banda Aceh sudah mereda seiring dengan pengetatan protokol kesehatan. Tinggal empat pasien lagi yang dirawat dari 23 sebelumnya. Kemudian ODP ada 16 orang dan ODP tersisa puluhan orang,” katanya.
Meski grafiknya kini cenderung menurun, ia mengimbau masyarakat tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir. “Semua kita wajib waspada. New normal yang dicanangkan pemerintah pusat juga mengharuskan kita menjaga bersama protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak. Biasakan mulai dari rumah, di tempat ibadah, pasar, kantor, dan tempat-tempat keramaian lainnya,” ujar Aminullah.
Khusus kepada pengurus BKM, ia meminta agar setiap Jum’at -pagi hari dan setelah pelaksanaan Salat Jumat- masjid disemprot disinfektan agar tetap steril dari virus Corona.
“Kemudian komitmen memakai masker bagi para jemaah. Ini penting karena masker bisa menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 1,5 persen. Dan yang tak kalah penting, anjuran melakukan doa tolak bala agar kita dijauhkan dari virus ini,” sebutnya lagi.
Sebagai program lanjutan, selain desinfeksi Pemko Banda Aceh juga akan mengintensifkan rapid test bagi pendatang. “Untuk setiap keuchik juga sudah kita instruksikan untuk mewajibkan rapid test bagi setiap pendatang yang masuk. Berkaca pada momen lebaran lalu, kita harus mengawal agar tidak ada lagi carrier Corona yang masuk ke kota kita,” ucapnya. (IA)