ACEH BESAR – Masyarakat petani Gampong Tumbo Baro Kecamatan Kuta Malaka dan beberapa gampong lainnya di Aceh Besar saat ini sedang melaksanakan panen raya.
Suasana panen raya dalam beberapa tahun ini tidak lagi semarak seperti biasanya, sebelumnya secara berkelompok, sistem Meu Uro, Teu Meu Upah dan Meuseuraya (gotong royong) petani hadir ke sawah untuk panen padi secara bersama sama.
Akan tetapi dengan kehadiran mesin pemotong padi secara perlahan telah mengikis lapangan kerja masyarakat yang berprofesi sebagai pemotong padi (ureung keumukoh) dan menghilangkan budaya Meuseuraya
Kehadiran teknologi di bidang pertanian menjadi hal yang tak terelakkan, di satu di sisi bisa menurunkan beban biaya/ongkos panen, tetapi di sisi lain menghilangkan mata pencarian/lapangan kerja dan semangat ke gotong royongan.
Para petani di kawasan Tumbo Baro patut bersyukur hasil pertanian tahun ini meningkat, kondisi lahan pada saat panen lebih kering sehingga memudahkan kehadiran mesin untuk pemotongan padi.
Hal ini tidak terlepas dengan situasi cuaca yang cerah dan telah selesainya dibangun beberapa ruas jaringan irigasi pembuang Blang Tumbo.
Ketua kelompok tani P3A Hareukat Maju Gampong Tumbo Baro Abdullah, didampingi Kadus Blang Jailani dan Pembina P3A H Khalid Wardana, Ahad (17/10) meninjau langsung kegiatan panen raya dan menyemangati para petani serta mengimbau kepada petani untuk menjaga dan merawat saluran irigasi yang telah dibangun.
Jangan membiarkan mesin pemotong padi menginjak saluran dan menyebabkan kerusakan saluran dan harus dijaga bersama sama,” harap Abdullah, selaku mantan mantri tani.
Petani Blang Tumbo mengucapkan terima kasih yang setinggi tingginya atas pembangunan saluran irigasi di gampong mereka. (IA)