BANDA ACEH — Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr Muslem Yacob membahas langkah dan upaya pengusulan Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah dan Tgk Chik Pante Geulima sebagai Pahlawan Nasional bersama para ahli waris, Senin, 26 Februari 2024.
Pertemuan itu dihadiri keluarga, Tengku Muntazar dan Tuanku Abdul Kadir dari pihak Sultan Alaidin Mahmudsyah kemudian Salman dan Munir yang mewakili ahli waris cucu Teungku Chik Pante Geulima.
Tengku Muntazar mengungkapkan kehadirannya tersebut dalam rangka mengusulkan Sultan Alaidin Mumahmmad Daud Syah untuk bisa dinobatkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional.
Ia menambahkan, apa yang telah dilakukan Sultan Alaidin kepada republik ini sangat besar, perjuangannya menjadi modal bagi Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari para penjajah.
“Tapi sangat disayangkan sampai dengan sekarang, seorang sultan yang begitu berani dan juga sultan terakhir di Aceh kala itu, hingga sekarang belum mendapat pengakuan dari pemerintah. Untuk itu kami hadir di sini ingin menyampaikan bahwa beliau layak dan pantas untuk menjadi salah satu Pahlawan Nasional,” ujarnya.
Hal yang sama di ungkapkan Salman, menurutnya Tgk Chik Pante Geulima yang syahid pada 1903 di Batee Iliek, semasa hidupnya ia berjuang sebagai tokoh agama dan juga di bidang pertahanan sebagai panglima yang berperang melawan penjajah.
“Atas kontribusi besarnya dalam mempertahankan kedaulatan bangsa dan pembinaan ummat, sehingga kita melihat Tgk. Chik layak diusulkan menjadi tokoh pahlawan nasional. Mudah-mudahan kami bisa menyiapkan dokumen dan syarat-syarat pengusulannya,” imbuh Salman.
Sementara Kadis Sosial Muslem Yacob menyambut baik rencana pengusulan calon pahlawan nasional dari pihak keluarga.
Untuk selanjutnya, kata Muslem, Dinas Sosial Aceh akan menfasilitasi usulan ini, pintu pengusulannya melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) yang terdiri unsur praktisi, akademisi, pakar, sejarawan dan instansi terkait.
“Setelah dokumen dan syaratnya lengkap nanti dari tim TP2GD kita usulkan pahlawannya, saya fokus terkait usulan pahlawan ini, karena ini menyangkut marwah bangsa Aceh,” sebutnya.
Di sisi lain kata Muslem, pengusulan ini juga merupakan perhatian Pemerintah Aceh kepada keluarga dan ahli waris pahlawan di Aceh.
Usulan ini sebutnya, sebagai penghormatan atas jasa-jasa para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk masa depan bangsa dan rakyat.
“Kalau bisa kali ini untuk Aceh usulan pahlawannya banyak yang diterima, mengingat banyak lahir pejuang tanah air dari Aceh yang berperang melawan penjajah. Mengusulkan mereka menjadi pahlawan nasional juga bagian dari rasa sukur dan penghormatan kita terhadap pahlawan. Selama ini yang kita nikmati adalah hasil perjuangan mereka, tentu ini jadi tugas kita sebagai generasinya,” tegasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kabid Dayasos Teuku Nara, Sub Koordinator P2KRS, Hersi Malahayati MSi, Sub Koordinator P2K Safwan. (IA)