Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh, Jum’at (15/1) mulai melaksanakan vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Masing-masing dari instansi pemerintahan ini juga menjadi penerima pertama suntik vaksin jenis Sinovac di RSUD Meuraxa.
Penerima vaksin Covid-19 pertama di Banda Aceh adalah Kepala Puskesmas Kuta Alam, dr Laura Machnum dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Meuraxa, Andri.
Rencana awal, vaksin perdana akan diberikan kepada Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. Namun, Aminullah ternyata tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan dari Kementrian Kesehatan Nomor 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Covid-19.
Sementara Wakil Wali Kota, Zainal Arifin dinyatakan telah sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.
Sesuai SOP dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Aceh, proses vaksinasi dilakukan dalam 4 tahapan. Tahapan pertama yaitu pendaftaran, kedua skrining, ketiga pemberian vaksin, keempat konsultasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dan menunggu selama 30 menit sambil dipantau oleh tenaga kesehatan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminullah Usman mengatakan, pelaksanaan vaksinasi merupakan salah satu upaya bersama untuk mencegah dan memberantas sekaligus memutus rantai penularan Covid-19 di Kota Banda Aceh.
“Banda Aceh mulai laksanakan vaksinasi Covid-19. Melalui vaksinasi ini pula dapat memberikan perlindungan kesehatan, keamanan serta harapannya dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi khususya di kota yang kita banggakan ini,” katanya.
Pemerintah Kota Banda Aceh, sebutnya, telah menerima sebanyak 12.760 vaksin produksi Sinovac, dan otoritas yang berwenang menjaga kesehatan dan keselamatan seperti BPOM dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan hasil bahwa Vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan kepada seluruh masyarakat adalah aman dan halal.
Karenanya, wali kota meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan mengimbau agar berhati-hati dalam menerima informasi atau berita yang tidak benar (hoax) mengenai vaksin Covid-19 ini.
Aminullah juga menyebutkan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Banda Aceh ialah kelompok prioritas seperti, Tenaga Kesehatan, Tenaga Pelayanan Publik (TNI/Polri) dan Masyarakat Rentan Sosial dan Ekonomi.
“Total sasaran umur dari 18 – 59 tahun. Jumlah vaksinator dari Dinkes sebanyak 22 orang, RS Kesdam sebanyak 10 orang, RSUD Meuraxa sebanyak 10 orang, RS Bhayangkara sebanyak 10 orang dan 5 orang dari Poli Klinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh,” sebutnya.
Imbuhnya lagi, tempat yang akan digunakan sebagai tempat vaksinasi ini yakni, di 11 Puskesmas, RS Kesdam, RS Bhayangkara, dan Poli Klinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh.
Wali kota juga kembali mengingatkan, meskipun nantinya kegiatan vaksinasi Covid-19 ini sudah berjalan, pelaksanaan Protokol Kesehatan (prokes) akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Tentu dengan menerapkan disiplin 4 M yakni, memakai mesker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang merupakan ikhtiar kita bersama, sehingga harapannya kita benar-benar bisa memastikan bahwa virus ini sudah mati dan tidak eksis lagi di tengah-tengah masyarakat,” tutupnya sembari memulai launching vaksin Covid-19. (IA)
Berikut daftar nama dan instansi perwakilan dari Forkopimda yang diberikan vaksinasi perdana di RSUD Meuraxa:
Serma Masykur, TNI bertugas di Kodim 0101/BS
Kompol Hyrowo SIK, Kasat Intelkam Polresta
Edi Darmawan SH MH, Kepala Kejaksaan Negeri Banda Aceh
Drs H Jasni SH MH, Kepala Mahkamah Syariah
Lukman, Kepala Dinas Kesehatan
Fuziati, Direktur RSUD Meuraxa
Rizal Abdillah, Kepala BPBD
Heru Tri Wijanarko SSTP M.Si, Kepala Satpol PP
Saminan Ismail, Kepala Dinas Pendidikan
Rosdi, Kepala Dinas Perkim
dr. Laura Machnum, Kepala Puskesmas Kuta Alam
Tharmizi, Sekwan DPRK
Riza Mulyadi, Kabid Penunjang Medis RSUD Meuraxa
Muhammad Nukman Rangkuti, Kasie Pelayanan Medis dan Rawat Jalan RSUD Meuraxa
Andri, Wadir Umum dan Keuangan RSUD Meuraxa
Agussaumi, Kasie Keperawatan RSUD Meuraxa.